Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pengumpulan informasi tersebut ditempuh melalui berbagai teknik penilaian, menggunakan berbagai instrumen, dan berasal dari berbagai sumber.
Yang dimaksud sengan penilaian pengetahuan ini adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur proses dan hasil pencapaian kompetensi peserta didik yang berupa kombinasi penguasaan proses kognitif (kecakapan berpikir), baik pengetahuan yang bersifat faktual, konseptual, procedural, maupun metakognitif.Kecakapan
kognitif yang dimaksud secara hirarki adalah mengingat (remembering),
memahami (understanding), menerapkan (applying), menganalisis (analyzing), menilai (evaluating), dan mengkreasi (creating). (Anderson dan Krathwohl
(2001).
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik. Pendidik dapat memilih teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar, indikator, atau tujuan pembelajaran yang akan dinilai.
Tabel: Peniaian Pengetahuan
Bentuk
dan jenis penilaian pengetahuan antara lain:
1. Tes Tertulis.
Tes
Tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara tertulis berupa
pilihan ganda, isian, benarsalah, menjodohkan, dan uraian.
Instrumen
tes tertulis dikembangkan atau disiapkan dengan mengikuti langkahlangkah
berikut.
a.
Memeriksa kompetensi dasar dan indikator
masing-masing KD dan indikator biasanya sudah dicantumkan dalam RPP.
b.
Menetapkan tujuan penilaian, hal ini
dilakukan untuk keperluan mengetahui capaian pembelajaran ataukah untuk
memperbaiki proses pembelajaran, atau untuk keduaduanya. Tujuan ulangan harian
berbeda dengan tujuan ulangan tengah semester (PTS), dan tujuan untuk ulangan
akhir semester (PAS). Sementara ulangan harian biasanya diselenggarakan untuk
mengetahui capaian pembelajaran atau untuk memperbaiki proses pembelajaran
(formatif), PTS dan PAS umumnya untuk mengetahui capaian pembelajaran
(sumatif).
c.
Menyusun kisikisi
Kisikisi
merupakan spesifikasi yang memuat kriteria soal yang akan ditulis yang meliputi
antara lain KD yang akan diukur, materi, indikator soal, bentuk soal, dan
jumlah soal. Kisikisi disusun untuk memastikan butirbutir soal mewakili apa
yang seharusnya diukur secara proporsional. Pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan metakognitif dengan kecakapan berfikir tingkat rendah hingga
tinggi akan terwakili secara memadai.
d.
Menulis soal berdasarkan kisikisi dan
kaidah penulisan soal.
e.
Menyusun pedoman penskoran
Untuk soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat disediakan kunci jawaban. Untuk soal uraian disediakan kunci/model jawaban dan rubrik.
2. Tes Lisan
Tes
lisan merupakan pertanyaanpertanyaan yang diberikan pendidik secara lisan dan
peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Selain bertujuan mengecek penguasaan pengetahuan peserta didik (assessment of learning), tes lisan terutama digunakan untuk perbaikan pembelajaran (asessment for learning). Tes lisan juga dapat menumbuhkan sikap berani berpendapat, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Tes lisan juga dapat digunakan untuk melihat ketertarikan peserta didik terhadap materi yang diajarkan dan motivasi peserta didik dalam belajar (assessment as learning).
3. Penugasan
Penugasan
adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur dan/atau
memfasilitasi peserta didik memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan
untuk mengukur pengetahuan dapat dilakukan setelah proses pembelajaran (assessment of learning). Sedangkan
penugasan untuk meningkatkan pengetahuan diberikan sebelum dan/atau selama
proses pembelajaran (assessment for
learning).
Sama
seperti penilaian sikap, langkah-langkah kegiatan penilaian
pengetahuandilakukan melalui beberpatahapan, yaitu:
a.
Menetapkan tujuan penilaian.
Tujuan
penilaian tentunya harus disesuaikan dengan Kompetensi Dasar (KD) yangtelah
dijabarkan menjadi indikator dan atau tujuan pembelajaran seperti yang tetuang
dalam Rencana Pelaksaanaan Pembelajaran (RPP).
b.
Menentukan bentuk penilaian`
Pemilihan
bentuk penilaian sepenuhnya diserahkan kepada pendidik dengan mempertimbangkan
kesesuaiannya dengan KD yang akan dinilai, misalnya ulangan.
c.
Memilih teknik penilaian`
Tekikyang
dapat dilakukan misalnya tertulis, lisan, atau penugasan.
d.
Menyusun kisi-kisi dan kartu soal`
Kisikisi
merupakan spesifikasi yang memuat kriteria soal yang akan ditulis yang meliputi
antara lain KD yang akan diukur, materi, indikator soal, bentuk soal, dan
jumlah soal. Kisikisi disusun untuk memastikan butirbutir soal mewakili apa
yang seharusnya diukur secara proporsional. Pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural dengan kecakapan berfikir tingkat rendah hingga tinggi akan
terwakili secara memadai.
e.
Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan
kaidah penulisan soal.
Soal
yang ditulis harus memperhatikan indikator soal, level kognitif dari soal dan
memenuhi kaidah penulisan soal baik kaidah penulisan soal obyektif maupun
kaidah penulisan soal uraian.
Soal
yang dibuat harusmemenuhi kaidah penulisan soalyang benar, baik dari aspek
materi, kontruksi, maupun bahsa.
f.
Menyusun pedoman penskoran`
Untuk
memudahkan dalam pengolahan/pemeriksaan data yang terkumpul (hasil ulangan, dll),
maka harus dibuatkan pedoman pensekoran.
Untuk
soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat disediakan kunci
jawaban. Untuk soal uraian disediakan kunci/ kriteria jawaban.
Contoh pedoman penskoran.
Penilaian Pembelajaran (Bagian 1- Konsep Penilaian)
Penilaian Pembelajaran (Bagian 4- Penilaian Aspek Keterampilan)
Semoga bermanfaat....jangan lupaberbagi....
No comments:
Post a Comment