Mari Berbagi...dan Memberi....

Showing posts with label Materi Pembinaan. Show all posts
Showing posts with label Materi Pembinaan. Show all posts

2024-11-19

Cacahan, kecil tak harus terkucil dengan Pak Yani

Cacahan, kecil tak harus terkucil dengan Pak Yani

 

Cacahan

Oleh: Ahmad Yani

Implementasi Kurikulum Merdeka pada satuan pendidikan sudah berjalan sejak tahun pelajaran 2020/2021 sebagai counter atas disrupsi besar dalam pendidikan di Indonesia. Kini implementasi Kurikulum Merdeka memasuki tahun keempat, dan sekolah lebih yakin untuk menerapkannya dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 12 tahun 2024 sebagai payung hukum bagi sekolah dalam impelementasi Kurikulum Merdeka.

Sejalan dengan bergulirnya waktu, makin banyak sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, hal ini disebabkan sekolah telah merasakan dampak positif dari implementasi Kurikulum Merdeka, antara lain kualitas dan efektivitas dalam mewujudkan layanan belajar bagi semua peserta didik yang memiliki beragam latar belakang baik minat, kesiapan maupun gaya belajar setiap peserta didik.

Selain itu, sejak sekolah memberlakukan Kurikulum Mereka, progres capaian rapor pendidikan cenderung menujukkan hal positif atau mengalami kenaikan secara bertahap. Hal ini pula menujukkan capaian indikator sekolah berkualitas, antara lain literasi, numerasi, karakter, iklim kebhinekaan, iklim keamanan dan kualitas pembelajaran yang merangkak membaik.

Sebagai lembaga pendidikan formal sebagai mana sekolah negeri lainnya, SMP Negeri 3 Jiput juga sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Hal ini dilakukan bukan karena mengikuti tren sekolah lain dalam menggunakan Kurikulum Merdeka, melainkan semata-mata sekolah ingin menghadirkan layanan pembelajaran yang mampu melayani kebutuhan belajar semua peserta didik yang beragam latar belakang, sehingga semua peserta didik terlibat secara aktif, proses belajar menantang dan memotivasi serta  menyenangkan, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa dan kemandirian serta kreativitas peserta didik sehingga mereka merasakan manfaat dari apa yang telah dilakukannya di kelas hubungannya dengan konteks dunia nyata mereka sehari-hari.


A.    SITUASI

SMPN 3 Jiput merupakan eks sekolah satap dengan luas 1.380 M², memiliki empat ruang kelas, serta tidak ada fasilitas lainnya. Berdasarkan catatan Dapodik, total jumlah siswa ada 49 orang, 1 kepala sekolah, 3 guru ASN, 1 guru honorer, dan 2 tenaga administrasi, dan sejak tahun pelajaran 2022/2023 sudah mencoba menerapkan Kurikulum Merdeka dengan segala keterbatasannya.

Saat pengawas datang, kerap diratapi keluh kesah tentang situasi sekolah, terlebih mendengar kabar dari sekolah tetangga yang ramai memperbincangkan Kurikulum Merdeka.

Akun belajar.id dan Chromebook yang dimiliki belum dimanfaatkan dengan baik, penyebabnya adalah selain harus menggunakan jaringan internet, guru juga belum familiar dengan cara pemanfaatannya.

Ini merupakan masalah yang harus segera dicari solusinya, agar sekolah tidak semakin ditinggalkan orang tua dan hilang dari catatan Dapodik. Pembelajaran yang berkualitas adalah solusinya.

Sebagai mitra, pengawas berkewajiban dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas dengan memberikan pendampingan/pembinaan untuk meningkatkan kompetensi guru baik secara individu atau kelompok.


B.     TANTANGAN

Untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas sesuai kebutuhan setiap peserta didik, maka semua sumberdaya yang dimiliki harus dimanfaatkan secara optimal termasuk akun belajar.id, chromebook dan teknologi digital seperti Canva dan Quizizz dalam pembelajaran. Maka sebagai pengawas pembina berupaya mencari strategi pembinaan/pembimbingan guru yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah. Dan akhirnya ditemukanlah pembinaan atau pembimbingan guru melalui “Cacahan dengan Pak Yani”.

Implementasi pembinaan atau pembimbingan melalui “Cacahan dengan Pak Yani” mengalami beberapa tantangan, antara lain:

1.       Jumlah guru yang terbatas dan motivasi yang rendah menjadi faktor minimnya kemauan untuk belajar dan saling menginspirasi serta berbagi.

2.       Guru belum memanfaatkan akun belajar.id yang dimiliki secara optimal sebagai media peningkatan kompetensi diri melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM).

3.       Pemanfaatan teknologi digital seperti Canva, Quizizz, dan Chromebook belum dimanfaatkan dengan baik dalam pembelajaran.

 

C.    AKSI

Untuk mengatasi tantangan di atas, maka solusi yang dilakukan oleh pengawas adalah “Cacahan dengan Pak Yani”.

Dalam Bahasa Sunda, khususnya di Pandeglang, ada istilah Cacahan”, yang artinya adalah ngobrol santai penuh makna dan saling mengungkapkan perasaan dan pengalaman dengan penuh kepercayaan. Cacahan”, dalam praktik baik ini adalah akronim dari, cari akar masalah, cari solusi, dan hantarkan/antarkan.

Sedangkan istilah “Pak Yani”, merupakan akronim dari Pemanfaatan Akun yang Melayani. Akun dimaksud adalah akun belajar.id yang diberikan oleh Kemdikbudristek kepada semua pendidik dan tenaga kependidikan.

Jadi, “Cacahan dengan Pak Yani” dapat diartikan sebagai upaya pendampingan/pembinaan dengan mengajak guru ngobrol santai untuk merefleksi tantangan dalam IKM, berdiskusi mencari solusi terbaik dalam penerapan Kurikulum Merdeka, memanfaatkan akun belajar.id,  dan bagaimana teknologi digital dalam pembelajaran digunakan.

Pendampingan/pembinaan “Cacahan dengan Pak Yani” dilakukan melalui langkah-langkah berikut:

1.      Melakukan Ca (Cari akar masalah), yaitu mengidentifikasi apa yang sudah dan belum baik tentang IKM berdasarkan pengalaman guru, hasil belajar peserta didik dan rapor pendidikan yang dilakukan melalui cacahan. Dan simpulannya bahwa kompetensi guru adalah akar masalah utama.


Gambar 1: Tahap Ca (Cari akar masalah)
 

2.      Melakukan Ca (Cari solusi), yaitu menentukan tindakan terbaik berdasarkan hasil identifikasi. Dan solusinya adalah pemanfaatan akun belajar.id dan teknologi digital dalam pembelajaran yaitu Canva dan Quizizz.


Gambar 2: Tahap Ca (Cari solusi)
 

3.      Melakukan Han, yaitu hantarkan/antarkan guru agar ke luar dari masalah. Tindakan menghantarkan ini dimulai dengan menyiapkan materi dan menyepakati waktu pelaksanaan diskusi, mengecek akun SIMPKB dan menautkannya dengan akun belajar.id, mendampingi guru memanfaatkan akun belajar.id, serta pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran (Canva dan Quizizz).


Gambar 3: Tahap Han (Hantarkan - proses pemberian bantuan)
 

4.      Observasi pemanfaatan Canva dan Quizizz dalam pembelajaran.



Gambar 4: Monitoring dan refleksi pemanfaatan akun belajar

 

5.      Merefleksi dan menindaklanjuti pemanfaatan Canva dan Quizizz dalam pembelajaran, untuk perbaikan pembelajaran.


Gambar 5: Refleksi dan tindaklanjut proses pembelajaran

D.    REFFLEKSI/HASIL

Pendampingan atau pembinaan guru yang dilakukan melalui “Cacahan dengan Pak Yani”, memberikan dampak positif bagi kebangkitan kualitas layanan pendidikan di SMP Negeri 3 Jiput, antara lain:

1.      Dengan Cacahan dapat menciptakan suasana tidak formal sehingga timbul rasa saling percaya sehingga mampu menggali permasalahan yang dihadapi guru dan sekolah secara konkrit, karena guru mau mengungkapkan kondisi apa adanya.

2.      Melalui Cacahan sederhana dapat menggali akar masalah yang bersumber dari guru dan menemukan solusi terbaik yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas layanan pendidikan yang bermutu bagi peserta didik.

3.      Cacahan juga mampu memotivasi guru untuk bangkit dan ke luar dari perasaan terkucil dan tertinggal melalui kalimat pemantik yaitu, “Jadilah guru hebat, yaitu guru yang selalu menorehkan catatan perjalanan dengan tinta berbeda dari hari ke hari”, sehingga mereka mulai bersemangat memanfaatkan akun belajar.id dan teknologi digital dalam pembelajaran yaitu Canva dan Quizizz.

4.      Guru mampu memanfaatkan akun belajar untuk meningkatkan kompetensi diri melalui belajar mandiri di Platform Merdeka Mengajar.

5.      Terjadi peningkatan kualitas pembelajaran dan capaian rapor pendidikan sehingga sekolah mendapat apresiasi bantuan BOS Kinerja.

6.      Mulai terbiasa melakukan identifikasi, refleksi dan benahi (IRB) berdasarkan alur analisis rapor pendidikan menuju sekolah berkualitas.

 

P E N U T U P

Pendampingan atau pembinaan yang dilakukan dengan strategi cacahan dapat menciptakan suasana santai namun bermakna sehingga ungkapan perasan dan permasalahan yang dihadapi guru atau sekolah dapat tergali, karena adanya keterbukaan dan saling percaya. Selain itu, pemberian motivasi lebih leluasa disampaikan, sehingga membuat guru tergugah untuk bisa sejajar dengan sekolah lain.

Penerapan starategi “Cacahan dengan Pak Yani”, dalam pembinaan atau pembimbingan guru di SMP Negeri 3 Jiput membawa dampak positif bukan hanya pada guru, tetapi yang lebih utama adalah adanya perubahan yang lebih baik atas layanan pembelajaran yang diberikan guru di kelas.

Keberhasilan lainnya “Cacahan dengan Pak Yani”, adanya langkah-langkah yang dilakukan secara bertahap, antara lain adanya refleksi atau identifikasi capaian dan hambatan serta kebutuhan guru melalui tahap Caca (cari akar masalah dan cari solusi), dan upaya menghantarkan guru untuk keluar dari permasalahan melalui pendampingan bagai mana memanfaatkan akun belajar yang dimiliki untuk belajar mandiri di PMM dan pemanfaatan Canva dan Quizizz yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Selain itu, adanya monitoring pelaksanaan pembelajaran, refleksi dan tindaklanjut yang dilakukan bersama atas pemanfaatan teknologi digital (Canva dan Quizizz) dapat menemukan hal yang sudah baik dan yang perlu ditingkatkan untuk perbaikan pembelajaran berikutnya.

Berdasarkan hasil tersebut di atas, kepada rekan-rekan pengawas dapat mencoba melakukan pembinaan atau pendampingan melalui “Cacahan dengan Pak Yani”

Selamat mencoba.