Mari Berbagi...dan Memberi....

2025-05-28

PPT Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)

| 2025-05-28

 

Dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045,  salah satu prasyarat adalah bagaimana pendidikan mampu mendorong dan mencetak generasi emas tersebut. Maka untuk mewujudkan hal tersebut Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah berupaya bagai mana kualitas pembelajaran di kelas meningkat.

Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning merupakan salah satu upaya bagaimana kualiyas pembelajaran yang disajikan guru di kelas dapat memuaskan siswa dan pemangku kepentingan lainnya.

Dalam implementasinya Deep Learning diharapkan dapat mewujudkan Delapan Profil Lulusan yang diharapkan, yaitu:

1.   Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

2.   Kewarganegaraan,

3.   Kreativitas,

4.   Kemandirina,

5.   Kritis,

6.   Kolaboratif,

7.   Kesehatan, dan

8.   Komunikasi.

Prinsip implementasi Deep Learning:

1.   Berkesadaran (mindfull), adalah fokus pada kesadaran diri dan lingkungan sekitar saat belajar. Melibatkan perhatian penuh, menerima perasaan tanpa menghakimi, dan menumbuhkan fokus.

2.   Bermakna (meaning full), maksudnya adalah bagaimana memberikan makna dan relevansi terhadap materi pelajaran. Menghubungkan materi dengan kehidupan nyata, pengalaman pribadi, dan tujuan belajar.

3.   Menggembirakan (meaning full), adalah menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan memotivasi. Membangun rasa suka dan antusiasme dalam proses pembelajaran.

Agar selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran peserta didik memahami secara mendalam apa yang dipelajarinya, maka proses pembelajaran yang diberikan harus melalui tahapan bagai mana peserta didik memahami, mengaplikasikan dan menerapkan.

Memhami maksudnya adalah peserta didik untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan agar dapat memahami secara mendalam konsep atau materi dari berbagai sumber dan konteks. Pengetahuan pada fase ini terdiri dari pengetahuan esensial (foundational knowledge), pengetahuan aplikatif (applied knowledge), dan pengetahuan nilai dan karakter (humanistic knowledge).

Mengaplikasikan dimaksudkan bahwa pengalaman belajar yang menunjukan aktivitas peserta didik mengaplikasi pengetahuan dalam kehidupan secara kontekstual. Pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik melalui pendalaman pengetahuan (extending knowledge).

Sedangkan merefleksi maksudnya adalah bahwa proses di mana peserta didik mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan. Tahap refleksi melibatkan regulasi diri (self regulation) sebagai kemampuan individu untuk mengelola proses belajarnya secara mandiri, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap cara belajar mereka.


Jadi Pembelajaran Mendalam  didefinisikan sebagai pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.

Agar penerapan Pembelajaran Mendalam efektif, maka imlementasinya harus ada factor pendukung, artinya harud didukung oleh factor-faktor sepeerti:

1.   Kurikulum, proses pembelajaran, dan asesmen,

2.   Ekosistem,

3.   Peran guru,

4.   Kepala sekolah dan pengawas, serta

5.   Manajemen dan pengawasan.

Dalam penerapan pendekatan Pembelajaran Mendalam, guru disarankan untuk menerapkan beberapa metode pembelajaran di bawah ini:

1.   Pembelajaran Berbasis Inkuiri/dikoperi,

2.   Pembelajaran Berbasis Proyek,

3.   Pembelajaran Berbasis Masalah,

4.   Pembelajaran Kolaboratif, dan

5.   Pembelajaran berbasis Saintifik.

Download PPT Pembelajaran Mendalam

Selamat mencoba.

 

Related Posts

No comments:

Post a Comment