Dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas
pada tahun 2045, salah satu prasyarat
adalah bagaimana pendidikan mampu mendorong dan mencetak generasi emas
tersebut. Maka untuk mewujudkan hal tersebut Kementerian Pendidikan Dasar dan
Menengah berupaya bagai mana kualitas pembelajaran di kelas meningkat.
Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning merupakan salah satu upaya bagaimana kualiyas pembelajaran yang disajikan guru di kelas dapat memuaskan siswa dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam implementasinya Deep
Learning diharapkan dapat mewujudkan Delapan Profil Lulusan yang
diharapkan, yaitu:
1.
Keimanan
dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
2.
Kewarganegaraan,
3.
Kreativitas,
4.
Kemandirina,
5.
Kritis,
6.
Kolaboratif,
7.
Kesehatan,
dan
8.
Komunikasi.
Prinsip
implementasi Deep Learning:
1. Berkesadaran (mindfull), adalah fokus pada kesadaran diri
dan lingkungan sekitar saat belajar. Melibatkan perhatian penuh, menerima
perasaan tanpa menghakimi, dan menumbuhkan fokus.
2. Bermakna (meaning full), maksudnya adalah
bagaimana memberikan makna dan
relevansi terhadap materi pelajaran. Menghubungkan materi dengan kehidupan
nyata, pengalaman pribadi, dan tujuan belajar.
3. Menggembirakan (meaning full), adalah menciptakan pengalaman
belajar yang menyenangkan dan memotivasi. Membangun rasa suka dan antusiasme
dalam proses pembelajaran.
Agar
selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran peserta didik memahami secara
mendalam apa yang dipelajarinya, maka proses pembelajaran yang diberikan harus melalui
tahapan bagai mana peserta didik memahami, mengaplikasikan dan menerapkan.
Memhami maksudnya adalah peserta didik untuk aktif
mengkonstruksi pengetahuan agar dapat
memahami secara mendalam konsep atau materi dari berbagai sumber dan konteks.
Pengetahuan pada fase ini terdiri dari pengetahuan esensial (foundational
knowledge), pengetahuan aplikatif (applied knowledge), dan pengetahuan
nilai dan karakter (humanistic knowledge).
Mengaplikasikan
dimaksudkan bahwa pengalaman belajar yang menunjukan aktivitas peserta didik mengaplikasi pengetahuan dalam kehidupan
secara kontekstual. Pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik melalui
pendalaman pengetahuan (extending knowledge).
Sedangkan
merefleksi maksudnya adalah bahwa proses di mana peserta
didik mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari tindakan atau praktik
nyata yang telah mereka lakukan. Tahap
reļ¬eksi melibatkan regulasi diri (self regulation) sebagai kemampuan
individu untuk mengelola proses belajarnya secara mandiri, meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap cara belajar
mereka.
Jadi
Pembelajaran
Mendalam didefinisikan sebagai pendekatan
yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar
dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah
pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.
Agar
penerapan Pembelajaran Mendalam efektif, maka imlementasinya harus ada factor
pendukung, artinya harud didukung oleh factor-faktor sepeerti:
1. Kurikulum,
proses pembelajaran, dan asesmen,
2. Ekosistem,
3. Peran
guru,
4. Kepala
sekolah dan pengawas, serta
5. Manajemen
dan pengawasan.
Dalam
penerapan pendekatan Pembelajaran Mendalam, guru disarankan untuk menerapkan
beberapa metode pembelajaran di bawah ini:
1. Pembelajaran
Berbasis Inkuiri/dikoperi,
2. Pembelajaran
Berbasis Proyek,
3. Pembelajaran
Berbasis Masalah,
4. Pembelajaran
Kolaboratif, dan
5. Pembelajaran
berbasis Saintifik.
Download PPT Pembelajaran Mendalam
Selamat mencoba.
No comments:
Post a Comment