Mari Berbagi...dan Memberi....

2021-03-26

PENILAIAN PEMBELAJARAN (Bagian 2- Penilaian Aspek Sikap)

| 2021-03-26

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pengumpulan informasi tersebut ditempuh melalui berbagai teknik penilaian, menggunakan berbagai instrumen, dan berasal dari berbagai sumber.

Penilaian sikap dilakukan oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran) dan/atau di luar jam pembelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas (selama peserta didik di luar jam pelajaran

Salah satu aspek penilaian yang harus dilakukan oleh guru (pendidik) adalah berupa penilaian sikap, yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kecenderungan prilaku peserta didik. Atau dengan kata lai bahwa penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian/perkembangan sikap peserta didik dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku peserta didik sesuai butir­butir nilai sikap dari KI­1, KI­2, dan nilai­nilai lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

Dalam melakukan penilaian sikap guru dapat melakukan langkah-langkah berikut ini:

a)    mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;

b)   mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasi/pengamatan;

c)    menindaklanjuti hasil pengamatan; dan

d)   mendeskripsikan perilaku peserta didik.

 

Langkah-langkah di atas dapat dilakukan melalui teknik penilaian sikap antara lain:

1.   Obesrvasi atau Pengamatan.

Teknik observasi atau pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, yaitu instrumen yang digunakan oleh pendidik untuk memudahkan dalam membuat laporan hasil pengamatan terhadap perilaku peserta didik yang diamati yang berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap sosial yang tercantum dalam indikator pencapaian kompetensi pada KD untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PABP) dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), serta pada mata pelajaran lainnya (selain PABP dan PPKn) yaitu sikap yang diamati yang tercantum pada KI­1 dan KI­2.

Lembar observasi/pengamatan yang digunakan bisa berupa lembar observasi tertutup atau lembar observasi terbuka.

Lembar observasi tertutup digunakan oleh guru dengan menentukan sendiri butir­butir perilaku yang akan diobservasi beserta indikator­indikatornya. Contoh lembar observasi tertutup.

Lembar observasi terbuka (jurnal) tidak disiapkan secara sistematis dan observasi tidak memfoukan pada prilaku tertentu, melainkan prilaku yang dijumpai atau ditemukan pada saat tertentu terutama prilaku yang “ekstrim” baik atau buruk. Lembar observasi terbuka disebut juga dengan jurnal.

Contoh lembar observasi terbuka.

Jurnal tidak hanya didasarkan pada apa yang dilihat langsung oleh pendidik, wali kelas, dan guru BK, tetapi juga informasi lain yang relevan dan valid yang diterima dari berbagai sumber.

 

2.   Penilaian Diri (self assesment)

Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri (peserta didik) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam berperilaku. Hasil penilaian diri peserta didik dapat digunakan sebagai data kon firmasi perkembangan sikap peserta didik. Selain itu penilaian diri peserta didik juga dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai­nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi atau mawas diri.

Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butir­butir pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom “ya” dan “tidak” atau dengan Likert Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus. Contoh lembar penilaian diri.

 

3.   Penilaian Antar Teman (peer assesment)

Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian yang dilakukan oleh seorang peserta didik (penilai) terhadap peserta didik yang lain terkait dengan sikap/perilaku peserta didik yang dinilai. Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Selain itu penilaian antarteman juga dapat digunakan untuk menumbuhkan beberapa nilai seperti kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai.

Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butir­butir pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom “ya” dan “tidak” atau dengan Likert Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.

Contoh lembar penilaian antarteman.

 



Semoga bermanfaat dan jangan lupaberbagi...






Related Posts

No comments:

Post a Comment