Penilaian
sikap dilakukan oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam
pelajaran) dan/atau di luar jam pembelajaran, guru bimbingan konseling (BK),
dan wali kelas (selama peserta didik di luar jam pelajaran
Salah satu aspek penilaian yang harus dilakukan oleh guru (pendidik) adalah berupa penilaian sikap, yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kecenderungan prilaku peserta didik. Atau dengan kata lai bahwa penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian/perkembangan sikap peserta didik dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku peserta didik sesuai butirbutir nilai sikap dari KI1, KI2, dan nilainilai lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Dalam
melakukan penilaian sikap guru dapat melakukan langkah-langkah berikut ini:
a)
mengamati perilaku peserta didik
selama pembelajaran;
b)
mencatat perilaku peserta didik dengan
menggunakan lembar observasi/pengamatan;
c)
menindaklanjuti hasil pengamatan; dan
d)
mendeskripsikan perilaku peserta
didik.
Langkah-langkah
di atas dapat dilakukan melalui teknik penilaian sikap antara lain:
1. Obesrvasi atau Pengamatan.
Teknik
observasi atau pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, yaitu
instrumen yang digunakan oleh pendidik untuk memudahkan dalam membuat laporan
hasil pengamatan terhadap perilaku peserta didik yang diamati yang berkaitan
dengan sikap spiritual dan sikap sosial yang tercantum dalam indikator pencapaian
kompetensi pada KD untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
(PABP) dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), serta pada mata
pelajaran lainnya (selain PABP dan PPKn) yaitu sikap yang diamati yang tercantum
pada KI1 dan KI2.
Lembar
observasi/pengamatan yang digunakan bisa berupa lembar observasi tertutup atau lembar
observasi terbuka.
Lembar observasi tertutup
digunakan oleh guru dengan menentukan sendiri butirbutir perilaku yang akan
diobservasi beserta indikatorindikatornya. Contoh lembar observasi tertutup.
Lembar observasi terbuka (jurnal)
tidak disiapkan secara sistematis dan observasi tidak memfoukan pada prilaku
tertentu, melainkan prilaku yang dijumpai atau ditemukan pada saat tertentu
terutama prilaku yang “ekstrim” baik atau buruk. Lembar observasi terbuka
disebut juga dengan jurnal.
Contoh lembar observasi terbuka.
Jurnal
tidak hanya didasarkan pada apa yang dilihat langsung oleh pendidik, wali
kelas, dan guru BK, tetapi juga informasi lain yang relevan dan valid yang
diterima dari berbagai sumber.
2. Penilaian Diri (self assesment)
Penilaian
diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri
(peserta didik) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam
berperilaku. Hasil penilaian diri peserta didik dapat digunakan sebagai data
kon firmasi
perkembangan sikap peserta didik. Selain itu penilaian diri peserta didik juga
dapat digunakan untuk menumbuhkan nilainilai kejujuran dan meningkatkan
kemampuan refleksi atau mawas diri.
Instrumen
penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butirbutir
pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom “ya” dan “tidak” atau
dengan Likert Scale. Satu lembar
penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial
sekaligus. Contoh lembar penilaian diri.
3. Penilaian Antar Teman (peer assesment)
Penilaian
antarteman merupakan teknik penilaian yang dilakukan oleh seorang peserta didik
(penilai) terhadap peserta didik yang lain terkait dengan sikap/perilaku
peserta didik yang dinilai. Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian
antarteman dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Selain itu penilaian
antarteman juga dapat digunakan untuk menumbuhkan beberapa nilai seperti
kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai.
Instrumen
penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butirbutir
pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom “ya” dan “tidak” atau
dengan Likert Scale. Satu lembar
penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial
sekaligus.
Contoh lembar penilaian antarteman.
No comments:
Post a Comment