Mari Berbagi...dan Memberi....

2020-07-04

Deteksi Dini Kelainan Gerak Pada Anak

| 2020-07-04
Ketahui secara dini jika anak memiliki perkembangan yang tidak sesuai dengan masanya


Anak merupakan harta dan titipan Allah SWT yang harus dijaga dan dipelihara dengan baik oleh orang tua. Pemantauan tumbuh kembang anak harus dilakukan setiap saat agar ia mampu tumbuh secara optimal sejak dalam kandungan hingga dua tahun setelahnya dan seterunya. Oleh karena itu, pemantauan terhadap tumbuh kembang anak harus dilakukan dengan penuh ketelitian agar sekecil apapun gejala yang akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak akan terdeteksi hingga dapat diatasi sedini mungkin. 

Deteksi dini kelainan gerak anak adalah upaya penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui faktor-faktor resiko pada balita. Kegunaannya adalah mengetahui penyimpangan tumbuh kembang balita sejak dini sehingga upaya pencegahan, pengobatan dan penyembuhan dapat dilakukan dengan tepat. Deteksi ini dapat dilakukan oleh orang profesional, orang tua atau anggota keluarga lainnya yang mengetahui dan memahami dan mampu melakukan deteksi dini. (Depkes RI, 1995)

Tanda-tanda anak sehat antara lain adalah berat badan selalu naik. Jika dalam pelayanan ibu dan anak seperti dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) mengikuti pita yang berwarna hijau atau di atasnya. Secara pertumbuhan badan anak bertambah tinggi badannya, kemampuan motorik makin baik dan jarang mengalami sakit.

Gejala kelainan anak dapat dideteksi secara dini melalui pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan melalui:

1.      Menimbang barat badan secara rutin, misalnya dengan mengikuti program Posyandu atau di fasilitas kesehatan lainnya.

2.      Memerikasa status gizi anak, stunting (tinggi badan dilihat dari usia), dan memerikasa perkembangannya untuk mengetahui gangguan emosional jika ada. Pelayanan ini dapat dilakukan di Pos Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (Pos PAUD HI).

§  Umur 3 bulan – 2 tahun setiap 3 bulan

§  Umur 2 – 6 tahun setiap 6 bulan.

3.      Mengajak anak bermain dan bercakap-cakap.

4.      Stimulasi perkembangan anak sesuai dengan umurnya.

Di bawah ini merupakan perkembangan bayi usia 0 – 6 tahun menurut buku Kesehatan Ibu dan Anak dari Kementerian Kesehatan RI (2015), seperti tambak dalam tabel di bawah ini.

 

Tabel 13: Perkembangan Bayi 0-6 Tahun

No

Usia

Bentuk Stimulus

Perkembangan (Normal)

1

0 – 3 bulan

§  Masa ini sering-seringlah memeluk dan menimang bayi,

§  menggantung mainan di atasnya saat berbaring, mengajak bayi berbicara,

§  tersenyum dan bernyanyi,

§  mendengarkan musik,

§  memasuki usia 3 bulan perkenalkan dengan lingkungan sekitar rumah.

§  Mampu mengangkat kepala ketika tengkurap

§  Tertawa/tersenyum

§  Menggerakkan kepala ke kanan dan kekiri

§  Dapat membalas senyum/berbicara

§  Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.

2

3 – 6 bulan

§  Sering tengkurapkan bayi

§  Berikan rangsangan dengan menggerakkan banda dari kiri ke kanan

§  Perdengarkan bunyi-bunyian

§  Beri mainan yang besar dan brwarna

§  Dapat bebalik dari telungkup ke telentang

§  Mampu mempertahankan kepala tetap tegak

§  Dapat meraih benda di dekatnya

§  Menirukan bunyi

§  Menggenggam mainan

§  Tersenyum saat melihat mainan/gambar yang menarik

3

6 – 12 bulan

§  Ajari bayi untuk duduk

§  Ajak bermain, misalnya “ciluk ba”

§  Ajari megang dan makan biskuit

§  Ajari memegang benda kecil dengan dua jari

§  Ajari berdiri dan berjalan sambil berpegangan

§  Ajak bicara sesering mungkin

§  Latih untuk mengucapkan per suku kata, misalnya: “ma..ma...pa...pa” dan sebagainya

§  Beri mainan yang aman untuk dipukul

Usian 9 bulan:

§  Bayi bisa berjalan sambil berpegangan

§  Dapat mengucapkan “ma..ma, pa..pa” dan

§  Mencari benda yang dijatuhkan di dekatnya

§  Bermain tepuk tangan atau “ciluk ba”.

 

Usia 12 bulan:

§  Beridi dan berjalan sambul berpegangan

§  Memegang benda kecil

§  Dapat meniru kata-kata sederhana, misalnya ma..ma, pa..pa

§  Mampu mengenal anggota keluarga

§  Takut pada orang yang tidak dikenal

§  Mampu menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis / merengek

4

1 – 2 tahun

§  Ajari anak berjalan di tangga

§  Ajari membersihkan meja dan menyapu

§  Ajak membereskan mainan

§  Ajari mencorat coret mainan

§  Ajari menyebut bagian tubuhnya

§  Bacakan cerita anak

§  Ajak bernyanyi

§  Ajak bermain dengan teman

§  Berikan pujian jika berhasil melakukan sesuatu

§  Ajari anak bergerak bebas tapi dalam pengawasan

§  Ajari mematuhi peraturan

§  Biasakan menggunakan kata-kata santun

§  Dapat nnaik tangga dan berlari

§  Dapat mencoret-coret kertas

§  Dapat menunjukkan satu atau lebih dari bagian tubuhnya

§  Dapat menyebut 3-6 kata yang memiliki arti, misalnya bola, cicak, ayam, dan lain-lain

§  Dapat memgang cangkir sendiri

§  Belajar makan dan minum sendiri.

5

2 – 3 tahun

§  Ajak memakai pakain sendiri

§  Ajak melihat buku bergambar

§  Bacakan cerita anak

§  Ajari makan sendiri

§  Ajari cuci tangan

§  Ajari buang air besar dan kecil

§  Ajari mengormati orang lain

§  Ajari anak untuk beribadah

§  Dapat mengayuh sepeda roda tiga

§  Dapat beridiri di atas satu kaki

§  Dapat bicara dengan dua kata

§  Dapat mengayuh sepeda roda tiga

§  Dapat beridiri di atas satu kaki

§  Dapat bicara dengan dua kata

§  Dapat mengenal 2-44 warna

§  Dapat menyebut nama, umur dan tempat

§  Dapat menggambar garis lurus

§  Dapat bermain dengan teman

§  Dapat melepas pakain sendiri

§  Dapat memakai baju sendiri

6

3 – 5 tahun

§  Mintalah kepada anak untuk menceritakan apa yang dilakukan

§  Dengarkan anak saat ia berbicara

§  Jika anak gagap, ajari bicara pelan-pelan

§  Ajak anak mulai melibatkan diri dalam kegiatan bersama

§  Ajarkan anak tentang perbedaan jenis kelamin

§  Ajari anak untuk tidur terpisah daroi orang tua

§  Biasakan anak untuk berkata jujur, berterima kasih dan pemaaf

§  Ayah adalah teladann bagi anak laki-laki, dan ibu adalah teladan bagi anak perempuan

§  Kembangkan kreativitas anak

§  Dapaty meompat satu kaki dan berjalan lurus

§  Dapat menggambar orang dalam tiga bagian (kepala, badan dan kaki/tangan)

§  Dapat menggambar tanda silang dan lingkaran

§  Dapat menangkap bola kecil dengan dua tangan

§  Dapat menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar

§  Dapat menghitung angka dan jari

§  Dapat berbicara dan mudah dimengerti

§  Dapat memakai pakain tanpa bantuan orang tua

§  Dapat memasang kancing baju

§  Dapat menggosok gigi tanpa bantuan

7

5 – 6 tahun

§  Ajari anak bermain sepeda

§  Minta anak untuk menceritakan apa yang dilakukannya

§  Ajari anak melakukan lempar tangkap bola dengan dua tangan

§  Ajari anak mengenal warna, huruf, angkan dan benda-benda yang ada di sekitar

§  Ajak anak untuk membantu dalam melakukan pekerjaan rumah

§  Ajari anak tentang konsep waktu, misalnya hari, tanggal, bulan, tahun dan jam

§  Dapat berjalan lurus

§  Dapat berdiri dengan satu akai selama 11 detik

§  Dapat menggambar 6 bagian tubuh manusia (kepala, badan, dua tangan, dan dua kaki)

§  Dapat menangkap bola kecil dengan dua tangan

§  Dapat menggambar segi empat

§  Mengerti arti lawan kata

§  Mengenal angka dan hururf

§  Bisa menghitung 1-10

§  Mengenal warna

§  Dapat mengikuti aturan permainan

§  Dapat mengenakan pakaian tanpa bantuan

 Jika gejala-gejala tersebut di atas tidak ditemukan, maka pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan normal. Sebaliknya jika terjadi penyimpangan harus segera dilakukan tindakan pencegahan, pengobatan maupun atau penyembuhan.

Tanda-tanda tersebut terjadi pada anak normal pada umumnya, dan jika buah hati kita tidak menunjukkan ciri perkembangan anak berdasarkan usia, maka ada bebebrapa kemungkinan penyebabnya. Antara lain, bisa jadi anak mengalami gangguan (lambat) perkembangannya, namun demikian untuk lebih memastikan kondisi anak segera periksakan kepada ahlinya agar dapat segera dapat diketahui keadaan sesungguhnya dan alternatif pemecahannya.


Related Posts

No comments:

Post a Comment