Mari Berbagi...dan Memberi....

2022-06-13

Komponen Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

| 2022-06-13

Kita memahami bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Dapat diartikan bahwa peran kurikulum sebagai pedoman atau acuan sangat penting, karena seluruh aktivitas yang dilakukan di sekolah akan tergambar secara utuh dalam kurikulum tersebut.

Oleh karena itu penyusunan kurikulum harus memperhatikan rambu-rambu atau perundang-undangan yang berlaku, relevan, kontekstual, dan kurikulum harus mencerminkan keputusan bersama warga sekolah.

Komponen utama Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (sekolah) memuat antara lain:

1.   Karakteristik Satuan Pendidikan

2.   Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan

3.   Pengorganisasian Pembelajaran

4.   Perencanaan Pembelajaran

Karakteristik Satuan Pendidikan

Tim penyusun atau pengembang kurikulum harus terlebih dahulu melakukan analisis konteks sekolah, hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik satuan pendidikan yang mencakup kondisi riil satuan pendidikan termasuk peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, serta sosial budaya yang dapat dimenfaatkan dalam upaya perwujudan visi sekolah.

 

Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan

Visi menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan. Nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.

Misi menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi dan melaksanakan nilai-nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan misi.

Tujuan menggambarkan akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang berdampak kepada peserta didik, di dalamnya menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras dengan misi. Tujuan juga merupakan strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan dan kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan suatu satuan pendidikan dan selaras dengan profil pelajar Pancasila.

Pengorganisasian Pembelajaran

Pengorganisasian embelajaran merupakan cara satuan pendidikan mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu dan beban belajar, serta cara mengelola pembelajaran untuk mendukung pencapaian Capaian Pembelajaran (CP) dan profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.

Satuan pendidikan mengatur pelaksanaan intrakurikuler, kokurikuler (projek pelajar Pancasila) dan ekstrakurikuler.

Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok). Sedangkan kokurikuler, yaitu projek penguatan profil pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada profil pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Untuk SMK, projek ini ditambah dengan tema Kebekerjaan dan Budaya kerja.

Ekstrakurikuler merupakan wadah mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal.

Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran meliputi ruang lingkup satuan pendidikan dan ruang lingkup kelas. Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan seperti penyusunan capaian pembelajaran (telah ditetapkan oleh pemerintah), alur tujuan pembelajaran lengkap dengan gambaran besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup kegiatan intrakurikuler serta projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan perencanaan program prioritas satuan pendidikan.

Sedaangkan rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas seperti perencanaan pembelajaran, perangkat ajar, atau rencana kegiatan lainnya. Untuk dokumentasi rencana pembelajaran ini, satuan pendidikan cukup melampirkan beberapa contoh perangkat ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.

Sebelum mengembangkan kurikulum operasional, satuan pendidikan perlu melakukan analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi warga sekolah sehingga nantinya visi dan misi merupakan cita-cita masa depan yang disepakati bersama.

Analisis karakteristik satuan pendidikan penting untuk dilakukan agar mendapatkan gambaran utuh kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan dan seluruh warganya. Hasil analisis karakteristik akan menjadi landasan dalam proses perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan.

Untuk memperoleh karakteristik sekolah secara tepat dapat dilakukan melalui kuisioner, wawancara, diskusi dengan seleuruh warga sekolah (FGD), observasi, dan telaah rapor pendidikan.

Sekolah dapat memilih salah satu dari empat pilihan bagai mana melakukan analisis karakteristik satuan pendidikan berikut ini:

Pilihan1:

Analisis kekuatan dan perbaikan dari satuan pendidikan dalam ranah perencanaan dan pengelolaan pembelajara. Misalnya, apa yang sudah berjalan baik?; apapencapaian yangsudah pernah satuan pendidikan raih?; apa strategi yangdiimplementasikan oleh satuan pendidikan untuk meraih keberhasilan?; apa rencana yangbelum tercapai?Apa yangmembuatnya belum dapattercapai?

Piliahn 2:

Analisis kekuatan dan perbaikan dari satuan pendidikan dalam ranah perencanaan dan pengelolaan pembelajaran dengan mempertimbangkan sudut pandang peserta didik. Misalnya, apaprogram/kegiatan/ aspek yang menunjukkan keterlibatan tinggi dari peserta didik?; Apa kesulitan yang dialami oleh peserta didik?: Bagaimana kompetensi pendidik dalam menjalankan proses pembelajaran? – Bagaimana keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran peserta didik?

Pilihan 3:

Analisis kekuatan dan perbaikan di dalam satuan pendidikan, serta kesempatan dan ancaman terhadap satuan pendidikan dengan mempertimbangkan sudut pandang peserta didik dan orangtua. Misalnya, -Bagaimana pencapaian satuan pendidikan saat ini?; apa kekuatan sekolah yang harus ditonjolkan?; apa pembelajaran terpenting yang peserta didik dapatkan selama belajar di satuan pendidikan?; aApa sumber daya atau kesempatan belajar yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran peserta didik?

Piliahn 4:

Analisis kekuatan dan perbaikan di dalam satuan pendidikan, serta kesempatan dan ancaman terhadap satuan pendidikan dengan mempertimbangkan sudut pandang kebijakan daerah/nasional dan sudut pandang/masukan berbagai pemangku kepentingan (pihak internal dan eksternal satuan pendidikan). MIsalnya, apakah ada sumber daya dari lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan oleh satuan pendidikan dalam proses belajar?; apa saja visi, misi, dan tujuan daerah?; aApa saja kebijakan satuan pendidikan terkait indikator kebijakan daerah?; aSiapa saja pihak-pihak yang dapat dilibatkan untuk mendukung program satuan pendidikan?.

Keempat teknik analisis di atas dapat dikembenagkan lebih lanjut oleh sekolah sehingga diperoleh karakteristik sekolah yang benar-benar paling mendekati kondisi keasaan sesungguhnya sehingga akan memudahkan dalam penyusunan visi, misi, pengroganisasian pembelajaran dan perencanaan pembelajaran sehingga apa yang dicita-citakan bersama lima tahun ke depan akan mudah terwujud.





 

Related Posts

No comments:

Post a Comment