Mari Berbagi...dan Memberi....

2022-03-13

ANALISIS BUTIR SOAL SECARA KUANTITATIF

| 2022-03-13

Sebagai mana dijelaskan bahwa teknik Analisis Butir Soal dapat dilakukan melalui:

1. Analisis Kualitatif, dalam kaitan dengan isi dan bentuknya (mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk)

Analisis Kuantitatif, dalam kaitan dengan ciri-ciri statistiknya (kuantitatif mencakup pengukuran kesulitan butir soal dan diskriminasi soal yang termasuk validitas soal dan reliabilitasnya.

 

Penelaahan butir soal secara kuantitatif maksudnya adalah penelaahan butir soal didasarkan pada data empirik dari butir soal yang bersangkutan. Data empirik ini diperoleh dari soal yang telah diujikan.

Ada dua pendekatan dalam analisis secara kuantitatif, yaitu:

1.   pendekatan secara klasik, dan

2.   pendekatan secara modern.

 

Pendekatan dengan cara klasik.

Analisis butir soal secara kuantitatif dengan pendekatan klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik dan memiliki kelebihan seperti efisien/murah, dapat dilaksanakan sehari-hari dengan cepat menggunakan komputer, sederhana, familier dan dapat menggunakan data dari beberapa peserta didik atau sampel kecil (Millman dan Greene, 1993: 358). Yang jelas Teknik ini sering dilakukan oleh para guru di sekolah.

Aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis butir soal secara klasik adalah setiap butir soal ditelaah dari segi:

1.   tingkat kesukaran butir,

2.   daya pembeda butir, dan

3.   penyebaran pilihan jawaban (untuk soal bentuk obyektif) atau frekuensi jawaban pada setiap pilihan jawaban.

 

Pendekatan cara modern.

Teknik analisis butir soal secara modern merupakan penelaahan butir soal dengan menggunakan Item Response Theory (IRT) atau teori jawaban butir soal, yaitu teori yang menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan antara peluang menjawab benar suatu scal dengan kemampuan siswa. Nama lain IRT adalah latent trait theory (LTT), atau characteristics curve theory (ICC).

Kelebihan analiais IRT adalah bahwa: (1) IRT tidak berdasarkan grup dependent, (2) skor siswa dideskripsikan bukan test dependent, (3) model ini menekankan pada tingkat butir soal bukan tes, (4) IRT tidak memerlukan paralel tes untuk menentukan relilabilitas tes, (5) IRT suatu model yang memerlukan suatu pengukuran ketepatan untuk setiap skor tingkat kemampuan. (Hambleton, Swaminathan, dan Rogers, 1991).

Menurut Hambleton, 1993; dan Hambleton dan Swaminathan, 1985, bahwa analiais IRT memiliki empat model:

1.   Model satu parameter (Model Rasch), yaitu untuk menganalisis data yang hanya menitikberatkan pada parameter tingkat kesukaran coal.

2.   Model dua paremeter, yaitu untuk menganalisis data yang hanya menitikberatkan pada parameter tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.

3.   Model tiga parameter, yaitu untuk menganalisis data yang menitikberatkan pada parameter tingkat kesukaran soal, daya pembeda soal, dan menebak (guessing).

4.   Model empat parameter, yaitu untuk menganalisis data yang menitikberatkan pada parameter tingkat kesukaran soal, daya beda soal, menebak, dan penyebab lain.

Menurut Hambleton dan Swaminathan, 1985, bahwa siswa yang memiliki kemampuan tinggi tidak selalu menjawab soal dengan betel. Kadang-kadang mereka sembrono (mengerjakan dengan serampangan), memiliki informasi yang berlebihan, sehingga mereka menjawab salah pada suatu soal. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan model 4 parameter.

Selain Teknik analisis butir soal secara kualitatif dan kuantitatif, dapat pula dilakukan melalui kalkulator, Komputer seperti melalui Program SPSS atau ITEMAN.

 

Topik Terkait:

Analisis Butir Soal Secara Kualitatif (PPT)

Cara menghitung tingkat kesukaran sebuah soal

Cara menghitung daya pembeda

Cara menghitung penyeberan jawaban/distractor

Reliabilitas skor

Penilaian Pembelajaran


Semoga bermanfaat….! Jangan lupa berbagi….





Related Posts

No comments:

Post a Comment