Mari Berbagi...dan Memberi....

2020-07-02

Memahami Karakteristik Peserta Didik

| 2020-07-02
Karakter Peserta DidikMemahami karakteristik peserta didik merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik sehingga akan diketahui seluruh kebutuhan peserta didik yang seyogyanya disesajikan oleh pendidik saat pembelajaran berlangsung.

Menurut Piaget dalam Yudhawati dan Haryanto (2011:19), setiap peserta didik mengalami perkembangan kognitif yang berkembang secara logis dari masa bayi hingga dewasa yang berlangsung dengan empat tahap yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.

1.      Tahap sensorik motorik (0 – 1,5 tahun)

Pada tahap ini aktivitas kognitif berpusat pada alat inderawi (sensorik) dan gerak (motorik). Aktivitas ini terbentuk melalui proses penyesuaian fisik sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.

2.      Tahap pra-operasional (1,5 – 6 tahun)

Tahap ini ditandai dengan belum terorganisirnya aktivitas berfikir, belum sistematis, tidak konsisten, dan tidak logis.

3.      Tahap operasional-konkrit (6 – 12 tahun)

Perkembangan kognitif berada pada operasional konkrit, anak anak cakap dalam membuat klasifikasi,  hubungan, dan kuantitas.

4.      Tahap operasional-formal (12 tahun ke atas)

Tahap ini perkembangan kognitif ditandai dengan kemampuan individu untuk berfikir secara hipotesis, dan memahami konsep abstrak.

Dari aspek kecerdasan (intelligence quotien), bahwa manusia memiliki kecerdasan yang berbeda-beda yang disebut kecerdasan ganda (multiple intellegence), yaitu kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan naturalis.(Gardner, 1993). Selanjutnya menurut Gardner, manusia dilahirkan tidak hanya memiliki kecerdasan tunggal yaitu intelegensi, akan tetapi banyak kemungkinan memiliki kelebihan di bidang lainnya seperti olahraga, seni, musik, dan lainnya.

Perkembangan gerak antar individu bervariasi, banyak faktor yang mempengaruhinya, terutama faktor genetik dan lingkungan. Kemampuan kognitif dan sikap juga sangat berperan dalam perkembangan kemampuan gerak terutama pada saat belajar gerak. Peran lingkungan begitu berperan dalam membentuk pribadi setiap anak. Oleh karena itu, sebagai orang tua hendaknya selalu memberikan situasi dan kondisi yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga anak mampu berkembang secara normal dan seimbang baik perkembangan mental maupun perkembangan fisiknya.

Sangat penting bagi pendidik (guru) untuk memahami secara utuh terhadap pertumbuhan dan perkabangan serta bakat dan minat setiap peserta didik. Karena hal ini akan memudahkan pekerjaannya dalam memberikan layanan mendidik, membina, melatih,dan mengarahkan serta mengantarkan mereka untuk meraih cita-citanya menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selayaknya perlakuan terhadap peserta didik berbakat berbeda dengan peserta didik lainnya, hal ini akan memudahkan dalam melaksanakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

Menurut Munandar seperti dikemukakan oleh Sofyan (2005), bahwa indikator peserta didik berbakat adalah sebagai berikut:

1.    Indikator Intelektual

a.    Mudah menagkap materi pelajaran

b.    Mudah mengingat kembali

c.    Memiliki perbendaharaan kata yang luas

d.    Penalaran tajam (berpikir logis, kritis, memahami hubungan sebab akibat)

e.    Daya konsentrasi baik (perhatian tidak mudah teralihkan)

f.     Mungasai banyak bahan tentang macam-macam topik

g.    Senang dan sering membaca

h.    Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan atau pendapat secara lisan/tulisan dengan lancar dan jelas.secara cermat

i.      Sebang mempelajari kamus, peta, dan ensiklopedia

j.      Mampu mengamati

k.    Cepat memecahkan soal

l.      Cepat menemukan kekeliruan atau kesalahan

m.   Cepat menemukan asas dalam satu uraian

n.    Mampu membaca pada usia lebih muda

o.    Daya abstraksi cukup tinggi

p.    Selalu sibuk memahami berbagai hal.

2.    Indikator Kreativitas

a.    Memiliki rasa ingin tahu yang besar

b.    Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot.

c.    Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah.

d.    Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu.

e.    Mempunyai/menghargai rasa keindahan.

f.     Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh orang lain.

g.    Memiliki rasa  humor yang tinggi.

h.    Mempunyai daya imajinasi yang kuat.

i.      Mampu mangajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dengan orang lain (original).

j.      Dapat bekerja sendiri.

k.    Senang mencoba hal-hal baru.

l.      Mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi).

3.    Indikator Motivasi

a.    Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak berhenti sebelum selesai).

b.    Ulet menghadapi kesulitan (tidak cepat putus asa).

c.    Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi.

d.    Ingin mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan.

e.    Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasinya).

f.     Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah “orang dewasa” (misalnya terhadap pembangunan, korupsi, keadilan, dan sebagainya).

g.    Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan tuga-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini tersebut).

h.    Mengejar tujuan-tujuan jangka panjang (dapat menunda pemuasan kebutuhan sesaat yang ingin dicapai kemudian).

i.      Senang mencari dan memecahkan soal-soal.

Begitu kompleksnya karakteristik peserta didik, hal ini menuntut pendidik untuk benar-benar mempersiapkan diri agar mampu mengantarkan anak didiknya menjadi pribadi yang berhasil, baik dari aspek intelektual, kepribadian, maupun keterampilan dalam menghadapi kehidupan nyata yang penuh dinamika dan tantangan.

Oleh karen itulah, persyaratan sebagai pendidik harus menguasai dan memiliki kompetensi yang telah dipersyaratkan, yaitu bahwa seorang pendidik wajib memiliki kompetensi kepribadaian, sosial, pedagogik dan profesiaonl. Penguasaan kompetensi tersebut tidak lain adalah agar pendidik mampu menjalankan tugas dan kewajibannya dengan optimal dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.


Related Posts

No comments:

Post a Comment