Sebagai mahluk sosial, kita senantiasa
dan selalu berinteraksi dengan sesama, baik di lingkungan keluarga maupun pada
tataran yang lebih luas seperti di tempat kerja dan lingkungan masyarakat
secara luas termasuk di lngkungan sekolah.
Dalam menjalani kehidupan bersosial
banyak dipengaruhi berbagai faktor. Status sosial ekonomi bisa saja menjadi
salah satu kunci keberhasilan seseorang dalam berprilaku sosial. Karena tidak bisa
dipungkiri level soasial dapat membangkitkan minat orang lain dalam menjalin
kolaborasi dan lain-lainnya.
Namun yang lebih utama kecunci suskses
dalam menjalin hubungan sosial adalah bagai mana penguasaan dan
pemahaman serta mampu mempraktikkan 5 (lima) Keterampilan Sosial Emosional yang
dilakukan secara konsisten oleh setiap individu.
Kompetensi Sosisal Emosiaonal (KSE)
tersebut, yaitu yang terkait dengan:
1. Kesadaran diri
2. Manajemen diri
3. Kesadaran sosial
4. Keterampilan berelasi
5. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Kesadaran diri merupakan
kemampuan seseorang untuk memahami emosi, pikiran, dan prinsip atau nilai diri
sendiri serta bagai mana semua itu dapat mempengaruhi prilaku dan memahami
kekuatan serta keterbatasan diri.
Dalam keseharian kita sering mendengar
bahkan duting dan berprilaku “tak sadar diri” atau “tak tahu diri” atau sebutan
lainnya. Jika demikian artinya orang tersebut tidak memperhatikan bahwa di
sekelilingnya ada orang lain yang perlu diperhatikan atau dihargai dan
sebagainya.
Orang yang memiliki kompetensi diri yang baik akan mampu mengendalikan
dirinya yang dapat diidentifikasi melalui pertanyaan berikut, misalnya:
1. Bagaimana perasaan saya hari ini dan mengapa saya merasakan perasaan tersebut?
2. Di situasi seperti apakah saya menjadi versi terbaik diri saya atau dalam keadaan terbaik?
3. Kapan Saya marah?
4. Apa yang membuat
Saya tersinggung?
5. Bagai mana perasaan
Saya saat di sekolah?, dan pertanyaan lainnya.
Kesadaran diri merupakan keterampilan
yang luas mencakup emosi, pikiran dan nilai-nilai diri, serta pemahaman akan
kekuatan dan kelemahan diri.
Orang yang kesadaran dirinya baik atau
stabil adalah jika dirinya mampu mengontrol emosinya saat berhadapan dengan situasi
yang mungkin tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Figur guru merupakan sebagai teladan bagi murid dan rekan sejawat bahkan menjadi contoh di masyarakat, maka guru harus benar-benar menujukkan seorang sosok pribadi yang mampu dalam mengendalikan dirinya dengan baik terutama saat menemukan atau berhadapan dengan situasi yang tidak dinginkan atau tidak sejalan dengan harapannya. Kondisi ini tentu sudah dapat dipastikan akan ditemui di sekolah baik dengan murid di kelas, dengan rekan sejawat, bahkan mungkin dengan atasan (kepala sekolah).
Baca: Tentang Manajemen Diri
No comments:
Post a Comment