Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, maupun ekstrakurikuler. Karakter ini harus mampu ditunjukkan oleh peserta didik melalu bersikap atau berprilaku secara konsisten di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila merupakan upaya untuk mencapai Profil Pelajar
Pancasila dengan menggunakan Pembelajaran Paradigma baru. Oleh karena itu,
pemahaman mengenai Profil Pelajar Pancasila dan Pembelajaran Paradigma Baru
perlu diupayakan.
Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler sekolah yang
terpisah dari mata pelajaran dalam upaya pembentkan karakter nilai-nilai
Pancasila yang dialokasokan 2- - 30% dari setiap jam mata pelajaran atau
sekitar 260 JP per tahun.
Proyek
profil pelajar Pancasila dikembangakn untuk mewujudkan profil pelajar anak-anak
Indonesia yang memiliki karakter belajar sepanjang hayat
yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Pelajar
Indonesia diharapkan memiliki nilai-nilai Pancasila yaitu menujukkan prilaku
enam dimensi nilai-nilai Pancasila atau disebut enam dimensi profil pelajar
Pancasila, yaitu:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis. Dan
6. Kreatif.
Keenam
dimensi-dimensi tersebut di atas yang menunjukkan
Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga
sikap dan perilaku pelajar sesuai
jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus sebagai warga dunia.
Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
“mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan
untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek ini, peserta
didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti
perubahan iklim, antiradikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha,
teknologi, dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik bisa melakukan
aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan
kebutuhannya. Projek penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk
memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan sekitarnya.
Jika
kita pahami, projek adalah serangkaian kegiatan untuk
mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah suatu tema menantang.
Projek didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan
masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu
yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan produk dan/atau aksi.
Sedangkan
Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu
untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan
sekitarnya. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan pendekatan
pembelajaran berbasis projek (project-based learning), yang berbeda dengan
pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang
fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung
dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil
Pelajar Pancasila.
Projek
ini dilaksanakan dengan prinsip holistic, kontekstual, berpusat pada peserta
didik, dan eksfloratif. Kerangka berpikir
holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat
keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam. Prinsip kontekstual
berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata
yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip
berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema pembelajaran yang mendorong
peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses
belajarnya secara mandiri. Dan
prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat
untuk membuka ruang yang lebar bagi proses inkuiri dan pengembangan diri.
Sekolah
menentukan 2-3 dimensi profil pelajar Pancasila agar focus dalam mencapai
tujuan dimensi tersebut. Dan sekolah dapat melaksanakan minimal tiga projek per
tahun dengan tema projek dapat dipilih seperti di bawah ini:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan untuk jenjang
(SD‒SMA/SMK)
2. Kearifan lokal untuk jenjang (SD‒SMA/SMK)
3. Bhinneka Tunggal Ika untuk jenjang (SD‒SMA/SMK)
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya untuk jenjang
(SMP‒SMA/SMK)
5. Suara Demokrasi untuk jenjang (SMP‒SMA/SMK),
dan
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk
Membanguan NKRI untuk jenjang (SD‒SMA/SMK)
7. Kewirausahaan untuk jenjang (SD‒SMA/SMK)
Sumber: Panduan Pengembangan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
(SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Jakarta. 2021.
Download pedoman Projek Penguatan Profil Pelajar pancasila
No comments:
Post a Comment