Mari Berbagi...dan Memberi....

2022-04-17

Proses Penyusunan Kurikulum di Satuan Pendidikan

| 2022-04-17

Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) harus memperhatikan tujuan pendidian secara national (tujuan Pendidikan nasioal), yaitu dalam rangka pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila, memperhatikan pula peraturan tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), terutama tentang struktur kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, dan Capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Langkah berikutnya adalah:

1.   Analisis karakteristik satuan pendidikan

Analisis ini harus melibatkan perwakilan warga satuan Pendidikan, menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan Pendidikan, mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan dokumentasi data, dan memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi.

Untuk membantu analisis ini dibutuhkan beberapa informasi, antara lain:

       Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?

       Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat?

       Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)?

       Internal: Bagaimana peran satuan pendidikan menyiapkan peserta didik mencapai profil pelajar?

Untuk mendapatkan informasi di atas dapat dilakukan melalui Kuesioner, dengan pertanyaan disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang dibutuhkan. Wawancara, untuk mendapatkan data secara langsung. Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dengan mengundang perwakilan dari seluruh warga satuan pendidikan dan tokoh masyarakat dengan menggunakan Analisis SWOT, Root Cause, atau Fish Bone.

 

2.   Mengembangkan visi

Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.

Visi merupakan keadaan, yaitu gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan. Visi bersifat dinamis dan tidak untuk selamanya.

 Tips Menyusun visi.

 

Tips menyusun Visi sekolah

 

3.   Menerjemahkan misi

Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan mencapai visi yang ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.

a.   Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan.

b.   Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi.

c.    Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.

d.   Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada peserta didik.

 

4.   Membuat tujuan

Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan  sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan.

a.   Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai satuan pendidikan.

b.   Tujuan fokus pada hasil program.

c.    Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu (SMART).

d.   Tujuan harus terukur derajat keberhasilannya. Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan pendidikan dapat melakukan evaluasi

 

Prinsip penyusunan tujuan sekolah adalah SMART:

       Specific, tujuan haruslah sederhana dan spesifik, dapat menjadi ciri khas satuan pendidikan.

       Measurable, tujuan harus dapat diukur dan dapat memotivasi agar tercapai, dibutuhkan kriteria pencapaian yang jelas.

       Achievable/Attainable,  tujuan harus dapat dicapai dan dilaksanakan oleh seluruh warga satuan pendidikan dan melibatkan pihak eksternal.

       Relevant, tujuan harus relevan dengan misi, masuk akal, dan menempatkan peserta didik sehingga mampu memperkuat kompetensinya.

       Time bound, tujuan harus memiliki alokasi waktu yang lebih fleksibel dengan linimasa yang disesuaikan dengan kebutuhan, oleh karena itu perlu melibatkan semua guru dalam pembuatan linimasa tersebut.


Contoh Form Evaluasi Ketercapaian Visi/Misi Sekolah


Selain prinsip ini, hal penting lainnya adalah:

·       Evaluated, tujuan perlu dievaluasi untuk memastikan pencapaiannya, secara berkala menyediakan waktu untuk mendiskusikan bersama warga satuan pendidikan.

·       Reviewed, tujuan juga perlu ditinjau secara berkelanjutan, direfleksikan bersama dan didiskusikan modifikasi yang perlu dilakukan

 

5.   Membuat profil pelajar

Profil pelajar yang dicapai harus sesuai dengan profil pelajar secara nasional, yaitu:

1)   Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.

2)   Berkebinekaan global.

3)   Bergotong-royong.

4)   Mandiri.

5)   Bernalar kritis.

6)   Kreatif.

 

6.   Membuat struktur kurikulum sekolah

Struktur kurikulum berisi tentang muatan mata pelajaran dan jumlah beban ajar, alokasi waktu, dan lain-lain baik intrakurikuler, dan penguatan projek pelajar Pancasila.

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi lulusan.

Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:

1)   mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;

2)   mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila; dan/atau

3)   mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah sebagai dapat dilihat Kepmendikbud, Riset, Dikti Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

7.   Menyusun rencana  pembelajaran

Sekolah Menyusun Modul Ajar berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang disesuikan dengan kontek sekolah dan karakteristik murid.

 

8.   Melakukan evaluasi (jangka pendek/semester/tahun)

Hal penting lainnya adalah melakukan evaluasi baik jangka pendek maupun jangka Panjang untuk perbaikan dalam mencapai visi dan misi serta penyempurnaan visi jika suatu saat diperlukan dan disesuikan dengan perkembangan.

 

Kebijakan Kurikulum

Kurikulum Merdeka

Tatacara Pendaftaran Kurikulum Merdeka



Semoga bermanfaat….! Jangan lupa berbagi….




Related Posts

No comments:

Post a Comment