Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) harus memperhatikan tujuan pendidian secara national (tujuan Pendidikan nasioal), yaitu dalam rangka pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila, memperhatikan pula peraturan tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), terutama tentang struktur kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, dan Capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Langkah berikutnya adalah:
1.
Analisis karakteristik satuan pendidikan
Analisis ini harus melibatkan perwakilan warga satuan Pendidikan,
menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan Pendidikan,
mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis
dan dokumentasi data, dan memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk
mengembangkan strategi atau solusi.
Untuk membantu analisis ini dibutuhkan beberapa informasi,
antara lain:
• Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk
dilestarikan?
• Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai
bagian dari masyarakat setempat?
• Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah
dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan
pendidikan itu sendiri)?
• Internal: Bagaimana peran satuan pendidikan menyiapkan
peserta didik mencapai profil pelajar?
Untuk mendapatkan informasi di atas dapat dilakukan melalui Kuesioner,
dengan pertanyaan disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang dibutuhkan. Wawancara,
untuk mendapatkan data secara langsung. Diskusi kelompok terpumpun (FGD)
dengan mengundang perwakilan dari seluruh warga satuan pendidikan dan tokoh
masyarakat dengan menggunakan Analisis SWOT, Root Cause, atau Fish
Bone.
2.
Mengembangkan visi
Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga
satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga
satuan pendidikan.
Visi merupakan keadaan, yaitu gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan. Visi bersifat dinamis dan tidak untuk selamanya.
3.
Menerjemahkan misi
Misi adalah pernyataan
bagaimana satuan pendidikan mencapai visi yang ditetapkan untuk menjadi rujukan
bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan
berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang
hendak dicapai oleh satuan pendidikan.
b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan,
bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi.
c. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada
keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi
dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.
d. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada
peserta didik.
4.
Membuat tujuan
Tujuan adalah gambaran
hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan
pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan
pendidikan sesuai dengan prinsip yang
sudah ditetapkan.
a. Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai
satuan pendidikan.
b. Tujuan fokus pada hasil program.
c. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka
waktu tertentu (SMART).
d. Tujuan harus terukur derajat keberhasilannya. Untuk
mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan pendidikan dapat melakukan
evaluasi
Prinsip penyusunan tujuan sekolah adalah SMART:
•
Specific, tujuan haruslah sederhana dan spesifik, dapat menjadi ciri
khas satuan pendidikan.
•
Measurable, tujuan harus dapat diukur dan dapat memotivasi agar
tercapai, dibutuhkan kriteria pencapaian yang jelas.
•
Achievable/Attainable, tujuan
harus dapat dicapai dan dilaksanakan oleh seluruh warga satuan pendidikan dan
melibatkan pihak eksternal.
•
Relevant, tujuan harus relevan dengan misi, masuk akal,
dan menempatkan peserta didik sehingga mampu memperkuat kompetensinya.
•
Time bound, tujuan harus memiliki alokasi waktu yang lebih
fleksibel dengan linimasa yang disesuaikan dengan kebutuhan, oleh karena itu
perlu melibatkan semua guru dalam pembuatan linimasa tersebut.
Selain prinsip ini, hal penting lainnya adalah:
· Evaluated, tujuan perlu
dievaluasi untuk memastikan pencapaiannya, secara berkala menyediakan waktu
untuk mendiskusikan bersama warga satuan pendidikan.
· Reviewed, tujuan juga perlu
ditinjau secara berkelanjutan, direfleksikan bersama dan didiskusikan
modifikasi yang perlu dilakukan
5.
Membuat profil pelajar
Profil pelajar yang dicapai harus sesuai dengan profil
pelajar secara nasional, yaitu:
1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia.
2) Berkebinekaan global.
3) Bergotong-royong.
4) Mandiri.
5) Bernalar kritis.
6) Kreatif.
6.
Membuat struktur
kurikulum sekolah
Struktur kurikulum berisi tentang muatan mata pelajaran dan
jumlah beban ajar, alokasi waktu, dan lain-lain baik intrakurikuler, dan penguatan
projek pelajar Pancasila.
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata
pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar
Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila
yang mengacu pada Standar Kompetensi lulusan.
Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan
oleh pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan
dapat menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara
fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:
1)
mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;
2)
mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan
profil pelajar Pancasila; dan/atau
3)
mengembangkan mata pelajaran yang berdiri
sendiri.
Struktur
Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah sebagai dapat dilihat Kepmendikbud, Riset, Dikti
Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran.
7.
Menyusun rencana pembelajaran
Sekolah Menyusun Modul Ajar berdasarkan Capaian Pembelajaran
(CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang disesuikan dengan kontek sekolah
dan karakteristik murid.
8.
Melakukan evaluasi
(jangka pendek/semester/tahun)
Hal penting lainnya adalah melakukan evaluasi baik jangka
pendek maupun jangka Panjang untuk perbaikan dalam mencapai visi dan misi serta
penyempurnaan visi jika suatu saat diperlukan dan disesuikan dengan
perkembangan.
Tatacara Pendaftaran Kurikulum Merdeka
Semoga bermanfaat….! Jangan lupa berbagi….
No comments:
Post a Comment