Mari Berbagi...dan Memberi....

2021-10-04

Pemetaan Kesiapan Belajar Murid

| 2021-10-04

 

Pembelajaran yang benar adalah yang menjadikan murid sebagai focus utama. Selain sebagai pelaku (subjek), juga sebagai sasaran (objek) yang harus mengalami perubahan, baik perubahan dari aspek sikap atau prilaku, perubahan pengetahuan atau cara mereka berpikir, maupun perubahan dari aspek bagaimana cara mereka menujukkan kemampuan dalam berkinerja atau keterampilan.

Keberhasian perubahan ketiga aspek tersebut di atas banyak bergantung kepada bagai mana kemampuan guru sebagai pendidik mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang ada, baik dalam diri murid, fasilitas atau sember daya yang tersedia maupun potensi yang ada dalam diri guru sendiri.

Menurut Tomlinson (2001) sebagai mana dikemukakan dalam bukunya, How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom, bahwa terdapat tiga aspek yang menjadi kebutuhan murid saat mereka belajar.

Ketiga aspek tersebut adalah:

1.  Kesiapan belajar (readiness) murid

2.  Minat murid

3.  Profil belajar murid

Kesiapan belajar atau readiness merupakan kapasitas yang dimiliki muriduntuk mempelajari sesuatu halyang baru. Ini artinya bahwa kemampuan murid dalambelajar akan banyak bergantung kepada apa yang telah mereka alami dan mereka peroleh pada waktu sebelumnya baik apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan dilakukan  atau seluruh pengalaman. Pengalaman belajar yang lalu bisa berupa terkait pengetahuan, keterampilan/kinerja, atau mungkin prilaku.

Menurut Tomlison (2001) bahwa banyak cara untuk membedakan kesiapan murid agar pembelajaran sesuai denga minat mereka. Lebih jauh Tomlison mengatakan bahwa, dalammerancangpembelajaran berdiferensisi seprti kita mengatur tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD, dimana kita akan menggeser tombol-tombol equalizer ke atas-ke bawah, atau ke kanan-ke kiri untukmendapatkansuara yang jernih/jelas. Tombol-tombol dalam equalizer tersebut mewakili beberapa perspektif kontinum yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesiapan murid.

Sebagai mana halnya orang dewasa, bahwa murid pun memiliki minat atau keendrungan akansesuatu/melakukan sesuatu. Misalnya da murid yang minatnya sangat besar dalam bidang seni, matematika, sains, drama, memasak, dsb. Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran.

Menueur Tomlinson (2001) menjelaskan bahwa mempertimbangkan minat murid dalam merancang pembelajaran memiliki tujuan diantaranya yaitu:

1)  membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan keinginan mereka sendiri untuk belajar;

2)  menunjukkan keterhubungan antara semua pembelajaran;

3)  menggunakan keterampilan atau ide yang familiar bagi murid sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan yang kurang familiar atau baru bagi mereka, dan;

4)  meningkatkan motivasi murid untuk belajar.

Profil belajar murid menyangkut banyak faktor, diantaranya bahasa, budaya, kesehatan, keadaan keluarga, dan kekhususan lainnya. Hal ini juga akan berhubungan dengan gaya belajar seseorang. Menurut Tomlinson (dalam Hockett, 2018) profil belajar murid ini merupakan pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dll.

Tujuan dari pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien.

Menurut Tomlinson (2001), ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran seseorang. Berikut ini adalah beberapa yang harus diperhatikan:

1)  Lingkungan: suhu, tingkat aktivitas, tingkat kebisingan, jumlah cahaya.

2)  Pengaruh Budaya: santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal - impersonal.

3)  Visual: belajar dengan melihat (diagram, power point, catatan, peta, grafik organisator).

4)  Auditori: belajar dengan mendengar (kuliah, membaca dengan keras, mendengarkan musik).

5)  Kinestetik: belajar sambil melakukan (bergerak dan meregangkan tubuh, kegiatan hands on, dsb)

Bercermin dari tiga komponen yang dapat mendorong keberhasilan belajar murid di atas perlu mejadi perhatian semua guru pada semua jejang dan kelas sehingga setiap apa yang disampaikan (pembelajaran) kepada murid sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil/karakter, karena halini yang akan membuat mereka terlibat secaraaktif dalam setiappembelajaran dengan motivasi tinggi.


Semoga bermanfaat….! Jangan lupa berbagi….


Related Posts

No comments:

Post a Comment