Inkuiri Apresiatif (IA) merupakan sebuah pendekatan kolaboratif dalam melakukan perubahan yang berbasis kekuatan. Pendekatan ini dikembangkan oleh David Cooperrider, beliau menggunakan prinsip psikologi positif dan pendidikan positif.
Inkuiri apresiatif juga
sebagai sebuah model perubahan kolaboratif yang membawa perbaikan dalam sebuah system,
termasuk lembaga pendidikan (sekolah). "BAGJA" merupakan salah satu pendekatan/model yang digunakan dalam program guru penggerak.
Inkuiri apresiatif
memulai pekerjaan dengan membuat pertanyaan
utama yang ditentukan bersama-sama serta dijalankan dalam suasaya yang
positif dan apresiatif.
Terdapat lima tahapan
dalam istilah bahasa Indonesia dengan singkatan “BAGJA”, yang diadaptasi dari model Inkuiri apresiatif yang
dikemukakan oleh Noble dan Mc Grath (2016).
Tahapan “BAGJA”:
1.
Buat
Pertanyaan;
Pertanyaan yang
dibuat merupakan buah dari pertanyaan seluruh anggota komunitas (sekolah) yang
ditentukan satu pertanyaan utama dari beberapa pertanyan yang diajukan.
Penentuan pertanyaan
utama ini akan menggiring atau menentukan arah penelusuran, penyelidikan,
penelitian terkait perubahan yang diinginkan bersama. Pertanyaan ini akan terus
dilakukan sesuai dengan tahapan “BAGJA”.
2.
Ambil
Pelajaran;
Tahap ini
akan menuntun bagaimana semua anggota mengambil pelajaran dan memandu bagaimana
pengalaman positif dari individu atau kelompok sesuai dengan kontek pertanyaan
utama yang telah disepakati. Dalam tahap ini pula akan mulai menjawab tentang
pertanyyan utama tersebut.
3.
Gali mimpi.
Tahap ini
merupakan tahap penyusunan keadaan ideal yang diinginkan bersama sesuai dengan
pertanyan utama, yang dibuat dalam sebuah narasi keadaan ideal yang
diinginkan.
Intinya dalam
tahap ini, semua unsur/bagian tergambar masing-masing peran ideal termasuk
pemanfaatan seluruh sumber daya yang hendak diwujudkan dan lain-lain.
4.
Jabarkan
rencana.
Dalam tahap
ini seluruh anggota komunitas terlibat secara aktif dalam menjabarkan rencana
sesuai dengan pertanyaan utama, pelajaran, dan mimpi ideal yang diingin
diwujudkan.
Intinya
dalam menjbarkan rencana merupakan tindakan mengidentifikasi seluruh tindakan
yang akan dilakukan agar focus dan konkrit.
Misalnya:
siapa dan harus berbuat apa; kapan waktunya; di mana tempatnya, apa produknya, apa
indikatornya; dan seterusnya. Semua anggota harus berperan dan berkontribusi
dalam mewujudkan perubahan ideal yang diinginkan.
5.
Atur
eksekusi.
Tahap ini
merupakan tahap aksi nyata atau transformasi dari rencana yang telah disusun
sehingga rencana menjadi nyata.
Misalnya: siapa saja yang terlibat dalam mewujudkan rencana; proses laporan kemajuan; kapan dan kepada siapa; siapa yang bertanggung jawab; dan seterusnya.
Semoga bermanfaat….! Jangan lupa berbagi….
No comments:
Post a Comment