Dalam proses pembelajaran,
menurut Nana Sudjana sebagaimana yang dikutip oleh Nasirudin, Setiawan, dan
Yani (2016), ada tiga pola komunikasi dalam proses interaksi guru dengan siswa,
yaitu:
1) Komunikasi
sebagai Aksi (Komunikasi Satu Arah)
2) Komunikasi sebagai Interaksi (Komunikasi Dua Arah)
3) Komunikasi sebagai Transaksi (Komunikasi Banyak Arah)
Komunikasi yang baik akan mampu memberikan pesan yang jelas bagi penerima jika disampaikan dengan tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Tetapi sebaliknya, jika pesan yang disampaikan tidak jelas yang disebabkan komunikasi yang kurang efektif, maka kemungkinan pesan tidak akan sampai sehingga apa yang menjadi tujuan tidak mungkin tercapai dengan baik. Bahkan lebih jauh dari itu, penyampaian pesan yang kurang bisa berdampak pada penafsiran yang keliru atas pesan yang disampaikan, sehingga memungkinkan penafsiran ganda bahkan penafsitan yang keliru.
Ketiga pola komunikasi dalam
pembelajaran tersebut di atas, masing masing memiliki kelebihan dan
kelemahannya, bergantung kapan saat yang tepat untuk digunakan.
Penting untuk diperhatikan
bagi pelaksana pembelajaran di sekolah untuk memperhatikan dan memanfaatkan
seluruh sumberdaya yang dimiliki agar seluruh proses yang dijalankan mampu
mengeksplor, memotivasi, memberikan ruang untuk perpartisipasi secara aktif peserta
didik dalam setiap kegiatan pembelajaran, sehingga akan terbentuk masyarakat
belajar (siswa pembelajar) yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan, cerdas,
kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan
serta potensinya masing-masing.
No comments:
Post a Comment