Mari Berbagi...dan Memberi....

2020-07-03

Hasil Belajar

| 2020-07-03

Pengertian Hasil Belajar

Dalam proses pembelajaran harus memperhatikan seluruh aspek yang terkait dengan siswa karena sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Hasil belajar yang baik maupun hasil belajar yang tidak baik keduanya akan mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan siswa dalam hal jasmani, pemikiran, mental, cara pandang sampai gaya hidup yang akan terbawa dalam hidupnya sepanjang masa.

Salah satu indikator keberhasilan proses pendidikan yang diselenggarakan di sekolah adalah seberapa besar hasil belajar yang dicapai oleh siswa, hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai pada setiap standar kompetensi atau kompetensi dasar pada setiap materi atau mata pelajaran kemudian dibandingkan dengan kriteria ketuntasan yang telah diteapkan (KKM). Dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang menjadikan gerak sebagai alat pencapaian tujuan pembelajaran, maka yang dinilai dalam proses pembelajaran adalah keberhasilan siswa dalam mencapai tingkat keterampilan gerak tertentu seperti yang dirumuskan dalam tujuan belajar.[1]

Tentang definisi hasil belajar banyak pendapat serta pandangan yang dikemukakan oleh pakar pendidikan yang pada dasarnya memiliki kesamaan. Menurut Briggs, learning out come atau hasil belajar adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai yang diukur dengan tes hasil belajar.[2] Sudjana menjelaskan bahwa, hasil belajar  antara lain adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.[3] Sedangkan menurut Yudhawati dan Haryanto, bahwa hasil dari proses pembelajaran adalah perubahan perilaku secara keseluruhan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.[4] Menurut teori pemrosesan informasi yang dikemukakan oleh Robert Gagn menegaskan bahwa hasil belajar manusia pada dasarnya bersifat kumulatif, artinya hasil pembelajaran yang dicapai individu adalah merupakan kumpulan keseluruhan hasil-hasil pembelajaran sebelumnya yang saling terkait kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran.[5]

Menurut Romiszowski menjelaskan bahwa hasil belajar diperoleh setelah siswa mengalami proses pembelajaran, baik dalam bentuk pengetahuan maupun keterampilan. Pengetahuan yang dimaksud berkaitan dengan informasi yang tersimpan dalam pikiran, sedangkan keterampilan berkaitan dengan aksi dan reaksi yang dilakukan seseorang dalam mencapai suatu tujuan.[6] Sementara menurut Anni, bahwa hasil belajar merupakan perubahan prilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Selanjutnya Bloom yang dikutip oleh Sudjana mengungkapkan terdapat tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Mujiono bahwa hasil belajar ditunjukkan dari suatu interaksi tindakan belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.[7]

Baik atau tidaknya kemampuan yang dimiliki oleh siswa tergantung dari apa yang siswa dapat selama proses pembelajaran. Seorang guru harus memperhatikan dengan baik hal-hal yang terdapat dalam proses pembelajaran seperti materi belajar, tempat, media mengajar, siswa, waktu, bahasa yang digunakan dan kondisi kelas. Semua itu dilakukan agar siswa mendapatkan informasi secara benar dan jelas serta menghindarkan siswa dari pemahaman atau cara pandang yang salah baik selama pembelajaran maupun setelah pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat pakar pendidikan sebagai mana dipaparkan di atas yang dimaksud hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa terhadap suatu atau beberapa tugas belajar sesuai dengan tujuan akhir yang ingin dicapai dari suatu proses pembelajaran yang telah dilakukan mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, perubahan tersebut bersifat relatif permanen yang mampu diamati melalui cara berpikir, dan bertindak yang dilakukan siswa dalam situasi atau materi tertentu, untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dan sesuai dengan tujuan maka proses pembelajaran harus direncanakan dan dilaksanakan sebaik-baiknya oleh guru.



[1] Depdikbud Pokok-Pokok Pengembangan Program Pembealajarn Pendidikan Jasmani (Jakarta: Pusat Perbukuan, 1997), h.22.

[2] Leslie J,. Briggs, Instructional Design and Application (New Jersey: Englewood Cliffs Prientice-Hall, inc, 1997), h.149.

[3] Ipung Sunaryo, Metode Pembelajaran dengan Pendekatan Bermain. Tersedia: http//ipungsunaryo.wordpress.com. (diambil tanggal, 11 September 2011).

[4] Yudhawati R, Haryanto D., Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), h. 16.

[5] Ibid., hh. 19-20

[6] A.J. Romiszowski, Designing Instructional System: decision Making in Course Planning and Curriculum Design (New York: Kogan Page, 1981), h.62.

[7] http://mbegedut.blogspot.com. (diakses tanggal 28 Juli 2012).


Related Posts

No comments:

Post a Comment