Aktivitas
pembelajaran mengembangkan tiga aspek sekaligus, yaitu pengetahuan, sikap, dan
keterampilan, dengan lingkup materinya terdiri dari:
a. Aktivitas permainan dan olahraga termasuk permainan
dan olahraga tradisional;
b. Aktivitas pengembangan;
c. Aktivitas kebugaran;
d. Aktivitas senam;
e. Aktivitas berirama;
f. Aktivitas air; dan
g. Kesehatan.
Melalui aspek materi tersebut di atas, yang dirancang
dengan baik oleh guru Pendidikan jasmani diharapkan mampu dalam mewujudkan
pencapaian tujuan pendidikan, tujuan instruksional, dan membantu pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik secara seimbang, serta membiasakan pola hidup
aktif dan sehat sepanjang hayat untuk mengantarkan kepada pencapapi tujuan
hidup seimbang, baik kualitas fisik,
intelektual, emosional, dan spiritual yang selaras dan seimbang.
Olahraga merupakan bentuk lanjut dari bermain dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan keseharian manusia. Untuk
dapat berolahraga secara benar, manusia perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan
yang memadai. Pendidikan Jasmani diyakini dapat memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk: (a) Berpartisipasi secara
teratur dalam kegiatan olahraga, (b) Pemahaman dan penerapan konsep yang benar
tentang aktivitas-aktivitas tersebut agar dapat melakukannya dengan aman, (c) Pemahaman
dan penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam aktivitas-aktivitas tersebut
agar terbentuk sikap dan perilaku sportif dan positif, emosi stabil, dan gaya
hidup sehat.
Struktur materi Pendidikan Jasmani dari TK sampai SMA
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Materi Pendidikan Jasmani untuk TK sampai SD/MI kelas
3 SD meliputi kesadaran akan tubuh dan gerakan, kecakapan gerak dasar, gerakan
ritmik, permainan, kuatik (olahraga di air/bila memungkin-kan), senam,
kebugaran jasmani dan pembentukan sikap dan perilaku.
b) Materi pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk SD/MI
kelas 4 sampai 6 adalah aktivitas pembentukan tubuh, permainan dan modifikasi
olahraga, kecakapan hidup di alam bebas, dan kecakapan hidup personal
(kebugaran jasmani serta pembentukan sikap dan perilaku).
c) Materi pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk kelas 7
dan 8 SMP meliputi: teknik/keterampilan dasar permainan dan olahraga, senam,
aktivitas ritmik, akuatik, kecakapan hidup di alam terbuka, dan kecakapan hidup
personal (kebugaran jasmani serta pembentukan sikap dan perilaku).
d) Materi pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk kelas 9
SMP sampai kelas 12 SMA/MA adalah teknik permainan dan olahraga, uji
diri/senam, aktivitas ritmik, akuatik, kecakapan hidup di alam terbuka dan
kecakapan hidup personal (kebugaran jasmani serta pembentukan sikap dan
perilaku).
Agar
proses pembelajaran pendidikan jasmani berjalan sesuai dengan tujuan, maka
seorang guru penjas harus menggunakan strategi atau metode yang tepat sesuai
dengan karakteristik peserta didik, situasi, dan materi yang akan disajikan.
Menurut Griffin, Mitcheil, dan Oslin (1997); Joyce, Well dan Showers (1992);
Magill (1993); Mosston dan Ashworth (1994); Singer dan Dick (1980); terdapat
tujuh metode pembelajaran yang sering digunakan dalam pengajaran aktivitas
pendidikan jasmani, yaitu:
1) Pendekatan pengetahuan-keterampilan (knowledge-skill approach) yang memiliki
dua metode, yaitu metode ceramah (lecture)
dan latihan (drill).
2)
Pendekatan
sosialisasi (socialization approach)
yang berdasarkan pandangan bahwa proses pendidikan harus diarahkan untuk selain
meningkatkan keterampilan pribadi dan berkarya, juga keterampilan berinteraksi
sosial dan hubungan manusiawi. Pendekatan ini memiliki kelompok metode the social family, the information
processing family, the personal family, the havioral system family, dan the
professional skills.
3)
Pendekatan
personalisasi yang berlandaskan atas pemikiran bahwa aktivitas jasmani dapat
dipergunakan sebagai media untuk mengembangkan kualitas pribadi, metodenya
adalah movement ucation (problem solving
techniques).
4)
Pendekatan belajar (learning approach) yang berupaya untuk mempengaruhi kompetensi dan
proses belajar anak dengan metode terprogram (programmed instruction), computer assisted instruction (CAI), dan
metode kreativitas dan pemecahan masalah (creativity
and problem solving).
5) Pendekatan motor learning yang mengajarkan aktivitas
jasmani berdasarkan klasifikasi keterampilan dan teori proses informasi yang
diterima. Metode yang dikembangkan berdasarkan pendekatan ini adalah part-whole methods, dan modelling (demonstration).
6) Spektrum gaya mengajar yang dikembangkan oleh Muska
Mosston. Spektrum dikembangkan berdasarkan pemikiran bahwa pembelajaran
merupakan interaksi antara guru-peserta didik dan pelaksanaan pembagian
tanggungjawab. Metode yang ada dalam spectrum berjumlah sebelas, yaitu: (1)
komando/command, (2) latihan/practice, (3) resiprokal/reciprocal, (4) uji mandiri/ self check, (5) inklusi/inclusion, (6) penemuan terbimbing/guded discovery, (7) penemuan tunggal/ convergen discovery, (8) penemuan
beragam/divergent production, (9)
program individu/individual program,
(10) inisiasi peserta didik/learner
initiated, dan (11) pengajaran mandiri/self
eaching.
7) Pendekatan taktis permainan (tactical games approaches). Pendekatan yang dikembangkan oleh
Universitas Lougborough untuk mengajarkan permainan agar anak memahami manfaat
teknik permainan tertentu dengan cara mengenal situasi permainan tertentu
terlebih dahulu kepada anak. (Adiwarsito, dkk, 2015)
Pembelajaran pada dasarnya
merupakan suatu proses terjadinya interaksi antara guru dengan siswa melalui
kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan, yakni kegiatan belajar siswa dengan
kegiatan mengajar guru. Belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah
laku yang disadari. Mengajar pada hakikatnya adalah usaha yang direncanakan
melalui pengaturan dan penyediaan kondisi yang memungkinkan siswa melakukan
berbagai kegiatan belajar sebaik mungkin. Untuk mencapai interaksi belajar
mengajar sudah barang tentu adanya komunikasi yang jelas antara guru dengan
siswa sehingga terpadunya dua kegiatan yakni kegiatan mengajar (usaha guru)
dengan kegiatan belajar (tugas siswa) yang berdaya guna dalam mencapai pembelajaran.
No comments:
Post a Comment