Mari Berbagi...dan Memberi....

2020-08-23

Pengajaran Remedial

| 2020-08-23

 

pengajaran remedial

Pembelajaran merupakan inti dari kegiatan yang dilaksanakan di sekolah. Keberhasilan proses pembelajaran merupakan salah satu kunci suksesnya penyelenggaraan dan pengelolaan satuan pendidikan.

Keberhasilan belajar siswa merupakan tujuan setiap pendidik (guru). Namun dalam kondisi nyata di kelas, masih banyak kendala yang ditemui guru karena banyak siswa yang belum mampu menuntaskan materi pelajaran yang diberikan.

Pada dasarnya Kurikulum KTSP maupun Kurikulum 2013, keduanya merupakan kurikulum yang mengharuskan setiap siswa menuntaskan setiap materi ajar yang dipelajarinya (mastery lerning) sesuai dengan Kriteriaa Ketuntasan Belajar (KKB) yang telah ditentukan oleh guru melalui berbagai petimbangan, antara lain intake, sarana, dan kompleksitas materi ajar.

Remedial merupakan salah satu cara untuk membantu guru dan siswa menuntaskan materi ajar agar bisa dilanjutkan kepada materi selanjutnya.

Remedial berasal dari kata remedy (Inggris) yang berarti mengobati, memperbaiki atau menolong (Mukhtar dan Rusmini, 2008). Jadi pengajaran remedial merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa menuntaskan materi yang gagal dikuasainya sesuai dengan standar nilai yang telah ditentukan (KKB).

Agar bantuan yang diberikan tepat sasaran, maka sangat penting untuk memperhatikan langkah-langkah dalam memberikan bantuan atau pengobatan atau terapi bagi siswa yang belum mampu menuntaskan materi ajarnya. Untuk itu guru harus melakukan diagnosis agar terapi yang diberikan tepat sasaran.

Ada lima langkah dalam melakukan diagnosis kesulitan belajar siswa:

1.   Identifikasi kasus, yaitu menentukan siswa yang mengalami kesulitan atau gangguan belajar. Pada tahap ini pula guru harus mampu mengidentifikasi faktor penyebab dan letak kegagalan siswa dalam menuntaskan materi ajarnya.

2.   Lokaslisasi letak dan jenis serta sifat kesulitan, yaitu letak kesulitan dari tiap siswa.

3. Menentukan factor penyebab kesulitan belajar siswa dan mencari kemungkinan cara mengatasi atau membantu memberikan bantuan kepada mereka.

4.   Melakukan prognosis, yaitu melakukan estimasi terhadap kesulitan belajar setiap siswa untuk menentukan jenis bantuan atau terapi yang akan diberikan kepada mereka, karena boleh jadi kesulitan mereka berbeda-beda.

5.   Melaksanakan terapi, yaitu memberikan bantuan untuk mengatasi masalah dan penyebab kelemahannya dalam menyelesaiakan materi ajar yang diberikan guru.

Pendekatan dalam pengajaran remedial dapat dilakukan melalui pendekatan yang bersifat kuratif dan pendekatan yang bersifat preventif.

Pendekatan kuratif dilakukan setelah adanya fakta bahwa terdapat beberapa atau sekelompok siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan materi ajar yang harus dikuasainya. Dalam pendekatan ini alternative bantuan yang dapat diberikan antara lain melalui pengulangan materi yang sama, atau materi yang sama namun diserhanakan agar lebih cepat dipahami oleh mereka.

Pendekatan pengajaran remedial yang bersifat preventif. Pendekatan ini ditujukan kepada siswa tertentu yang berdasarkan catatan atau data atau informasi akanmmengalami kesulitan dalam menuntaskan materi belajarnya.

Metode pengajaran remedial pada dasarnya sama dengan metode pengajaran biasa, antara lain: ceramah, diskusi, pemberian tugas dan resitasi, Tanya jawab, demonstrasi, dan sebagainya.

Dalam pemilihan metode guru harus mampu menentukan mana yang diperkirakan tepat untuk membantu mengatasi kesulitan belajar siswa, karena tidak ada satu metode pun yang tepat dan cocok untuk semua kondisi dan materi.



 

Related Posts

No comments:

Post a Comment