1. Pendidikan Karakter Dalam Proses PembelajaranYang dimaksud dengan pendidikan
karakter secara terintegrasi di dalam proses pembelajaran adalah pengenalan
nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan
penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari
melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas
pada semua mata pelajaran. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran, selain untuk
menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi), juga dirancang dan
dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi
nilai-nilai dan menjadikannya perilaku.
Dalam struktur kurikulum, baik KTSP maupun Kurikulum 2013, ada dua mata pelajaran yang terkait langsung dengan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia, yaitu pendidikan Agama dan PKn. Kedua mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara eksplisit mengenalkan nilai-nilai, dan sampai taraf tertentu menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasi nilai-nilai. Integrasi pendidikan karakter pada mata pelajaran selain pendidikan Agama dan PKn yang dikembangkan saat ini lebih pada fasilitasi internalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku sehari-hari melalui proses pembelajaran (kegiatan belajar mengajar dan penilaian). Pengenalan nilai-nilai sebagai pengetahuan melalui bahan ajar dapat dilakukan, tetapi bukan merupakan penekanan. Yang ditekankan adalah pelaksanaan dan/atau penginternalisasian nilai-nilai melalui kegiatan-kegiatan di dalam proses pembelajaran.
Pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam kegiatan pembinaan kesiswaan adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik melalui pelaksanaan kegiatan pembinaan kesiswaan, yaitu kegiatan pendidikan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam dan/atau di luar lingkungan sekolah dalam rangka memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan menginternalisasi nilai-nilai atau aturan-aturan agama serta norma-norma sosial baik lokal, nasional, maupun global untuk membentuk insan yang seutuhnya.
Contoh
kegiatan pembinaan kesiswaan di sekolah yang dapat dilakukan antara lain:
a. Pembinaan
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b. Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
c. Organisasi
Siswa Intra Sekolah (OSIS)
d. Penegakan
tatakrama dan tata tertib kehidupan akademik dan sosial sekolah
e. Kepramukaan
f. Upacara
bendera
g. Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS)
h. Palang
Merah Remaja (PMR)
i.
Pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba
j.
Pembinaan bakat dan minat, yang antara lain
meliputi:
1) Sains
2) Olahraga
3) Seni
4) Bahasa
5) Dan
lain-lain
3. Pendidikan karakter melalui pengelolaan
sekolah yang berkarakter.
Pendidikan
karakter melalui pengelolaan sekolah adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya
nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta
didik sehari-hari melalui pelaksanaan manajemen sekolah yang berkarakter
baik.
Seluruh
bidang urusan sekolah dikelola secara efektif dan efisien berdasarkan
nilai-nilai luhur, baik nilai-nilai yang mendasari hubungan kita terhadap Tuhan
YME, diri sendiri, sesama manusia, berbangsa, maupun lingkungan.
Berikut adalah
bidang-bidang urusan di SMP berdasarkan Permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan:
a. Penyusunan Rencana Kerja Sekolah
b. Penyusunan dan Pelaksanaan Pedoman dan Struktur Sekolah
d. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
e. Bidang Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
f. Bidang Sarana dan Prasarana
g. Bidang Keuangan dan
Pembiayaan
h. Budaya dan Lingkungan
Sekolah
i.
Peranserta
Masyarakat dan Kemitraan Sekolah
j. Kepemimpinan Sekolah
k. Sistem Informasi Manajemen
Seluruh kegiatan sekolah harus memasukan pengembangan karakter. Dan sebagai konsekuensinya tentu seluruh program sekolah harus direvisi, baik dokumen I, dokumen II, dan program sekolah lainnya, tujuannya adalah nilai-nilai karakter tumbuh dan berkembang secara terstruktur serta menjadi kebiasaan positif pada seluruh peserta didik, sehingga tampak dalam cara berpikir, bersikap, dan bertindak tidak hanya di lingkungan sekolah, akan tetapi lebih jauh yakni dalam pergaulan hidup di masayarakat.
Pelaksanaan pendidikan karakter terintegrasi dalam proses pembelajaran meliputi proses penyusunan silabus, penyusunan RPP, penyiapan bahan ajar dan media, implementasi di kelas, penilaian, monitoring dan evaluasi, dan tindak lanjut. Oleh karena itu yang pertama-tama dilakukan oleh sekolah adalah menyusun atau mengadaptasi silabus yang dilanjutkan menyusun atau mengadaptasi RPP, menyusun atau mengadaptasi bahan ajar, dan mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan kubutuhan dan kemampuan sekolah.
Berikut adalah contoh
pendistribusian nilai-nilai karakter dalam setiap mata ppelajaran.
Tabel 2 Distribusi Nilai-Nilai Karakter Dalam Mata
Pelajaran.
Mata Pelajaran |
Nilai Karakter |
1. Pendidikan Agama |
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, kesantunan, kedisiplinan, bertanggung jawab,
cinta ilmu, keingintahuan, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada
aturan sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja
keras. |
2. PKn |
Kereligiusan,
kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, nasionalisme,
patuh pada aturan sosial, menghargai keberagaman, sadar akan hak dan
kewajiban diri dan orang lain. |
3. Bahasa Indonesia |
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif,
percaya diri, bertanggung jawab, keingintahuan, santun, nasionalisme. |
4. Matematika |
Kereligiusan,
kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, berpikir logis, kritis, kerja keras, keingintahuan, kemandirian, percaya diri. |
5. IPS |
Kereligiusan,
kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, nasionalisme,
menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, kerja
keras. |
6. IPA |
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, keingintahuan, berpikir
logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya
diri, menghargai keberagaman, kedisiplinan, kemandirian, bertanggung jawab,
cinta ilmu. |
7. Bahasa Inggris |
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, menghargai keberagaman, kesantunan, percaya diri,
kemandirian, bekerjasama, patuh pada aturan sosial |
8. Seni Budaya |
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, menghargai keberagaman,
nasionalis, dan menghargai karya orang lain, keingintahuan, kedisiplinan. |
9. Penjasorkes |
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, bergaya hidup sehat dan bugar, kerja keras,
kedisiplinan, sportif, kerjasama, toleransi, percaya diri, kemandirian,
menghargai karya dan prestasi orang lain. |
10.TIK/
Keterampilan |
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang
lain. |
11. Muatan Lokal |
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, menghargai keberagaman,
menghargai karya orang lain, nasionalisme. |
No comments:
Post a Comment