Mari Berbagi...dan Memberi....

2020-10-16

MENANTI EFEKTIVITAS ASSESMEN NASIONAL (AN) PENGGANTI UJIAN NASIONAL (UN)

| 2020-10-16
assesmen kompetensi minimal

Assesmen Nasional (AN). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana akan mengganti kedudukan Ujian Nasional (UN) sebagai puncak penilaian siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang selama ini dilakukan.

Terlepas dari kontoversial, kelebihan dan kekurangan Ujian Naional (UN) yang telah dilaksanakan pada tahun lalu dan sebelumnya, kini lahir assesmen (penilaian) sebagai pengganti dari UN yang katanya menjadi momok menakutkan bagi siswa dan orang tua.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai mensosialisasikan Assesmen nasional tersebut dengan istilah lain yaitu Assesmen Kompetensi Minimal (AKM) bagi pendidikan dasar dan menengah.

Ada hal yang berbeda antara Ujian Nasional (UN) dan Assesmen Nasional (AN), yaitu bahwa AN tidak lagi menguji capaian belajar siswa secara individu yang selama ini dilakukan, akan tetapi lebih mengutamakan peta mutu pendidikan yang diukur melalui bagai mana input pendidikan, proses yang dilakukan, serta hasil yang diperoleh pada setiap jejang pendidikan. Dengan demikian akan tergambar pada aspek mana sekolah mengalami kelemahan sehingga hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Assesmen Nsional (AN) sendiri berisi 3 (tiga) jenis instrumen, yaitu;

1.    Assesmen Kompetensi Minimal (AKM);

2.   Survei Karakter;

3.   Survei Lingkungan Belajar.

Selain itu, tidak semua siswa mengikuti assesmen, melainkan hanya beberapa orang siswa yang diambil secara acak dengan jumlah antara lain 30 orang untuk siswa SD/Mi, 45 orang untuk siswa SMP/MTs/SMA/SMK/MA pada setiap sekolah.



1.   Assesmen Kompetensi Minimal (AKM);

AKM yang diujikan meliputi aspek literasi membaca dan numerasi. Literasi membaca merupakan kemampuan memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefpleksikan berbagai jenis teks bacaan untuik menyelesaikan berbagai permasalahan, mengemnbangkan kapasitas individu agar mampu berkontribusi bagi masyarakat sekitar.

Numerasi merupakan kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta berupa numerik atau angka-angka untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari paa berbagai jenis kondisi yang relevan sebagai bagian dari warga negara.

 

2.   Survei Karakter;

Survei karakter dilakukan terhadap prilaku siswa yang mengukur 6 (enam) aspek sebagai karakter Pelajar Pancasila, yaitu:

1)   Siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia;

2)   Ber-Bhineka Tunggal Ika;

3)   Memiliki sikap gotong royong;

4)   Mandiri;

5)   Kritis;

6)   Kreatif.

 

3.   Survei Lingkungan Belajar

Untuk aspek Lingkungan Belajar survei melibatkan beberapa perwakilan warga sekolah, antara lain siswa, guru dan kepala sekolah. Hal ini untuk mengetahui bagai mana input, proses, dan hasil belajar di sekolah, dan iklim sekolah yang berkontribusi terhadap pencapaian hasil belajar siswa.

 

Assesmen kompetensi Minimal dilakukan melalui berbagai jenis pertanyaan ayau soal, antara lain pilihan ganda, pilihan ganda dengan bentuk yang lebih kompleks, menjodohkan, dan isian singakt serta soal uraian.

Dari sisi waktu pelaksnaan assesmen, AKM tidak membutuhkan banyak waktu. Pelaksanaannya dirancang selama dua hari. Hari pertama Tes Literasi dan survei Karakter, hari kedua Tes Numerik dan Survei Lingkungan Belajar.

Semoga apapun bentuk dan jenis penilian akhir bagi siswa, intinya adalah tidak menimbulkan dampak negatif khususnya bagi siswa orang tua dan guru. Karena yang terjadi selama ini ujian akhir menimbulkan beban psikis yang sangat berat bagi siswa, orang tua dan juga sekolah.

Contoh soal Assesmen Kompetensi Minimal (AKM) lihat di sini.

 

 


Related Posts

No comments:

Post a Comment