Sebagai orang tua tentu akan merasa bangga menyaksikan putra putrinya berhasil
dalam menempuh pendidikanya. Kebanggan itu tak dapat diukur dengan apapun
terlebih jika buah hati tercinta meraih prestasi yang menjadi cita-cita.
Perpisahan atau penglepasan peserta didik merupakan sebuah acara yang
menandai bahwa seseorang telah menyelesaikan tugas belajarnya pada jenjang dan
satuan pendidikan. Oleh karena itu, wajarlah bila sukacita menyambut kembalinya
buah hati setelah sekian lama dititipkan kepada bapak dan ibu guru di sekolah untuk
dididk dan dibekali ilmu yang bermanfaat ditumpahkan saat orang tua menggelar
acara perpisahan dengan pihak sekolah.
Biasanya orang tualah melalui kesepakatan Komite Sekolah yang menggagas
acara tersebut, karena memang sekolah tidak memiliki anggaran untuk menggelar
resepsi atau acara perpisahan dan kenaikan kelas tersebut. Kemeriahan
perhelatan momen perpisahan bergantung kepada kemampuan orang tua yang
disepakati melalui rapat Komite Sekolah, oleh karena itu penyelenggaraan acara
perpisahan yang biasanya disatukan dengan acara kenaikan kelas digelar dengan
menyewa gedung mewah, hotel dan lain-lain hingga memanfaatkan halaman sekolah
dengan segala keterbatasannya.
Fakta
Kepedulian
Tingginya animo
masyarakat (orang tua) dalam menghadiri acara perpisahan putra putrinya mengindikasikan
bahwa memang kepedulian mereka terhadap pendidikan sangat tinggi. Mereka tak
serta merta menjemput anak-anaknya yang telah selesai menimba ilmu, melainkan
bahwa mereka sangat mendukung program-program pendidikan (sekolah) sepajang logis,
terjangkau dan bermanfaat bagi putra putrinya termasuk acara perpisahan.
Ajang perpisahan dan
kenaikan kelas, khususnya di sekolah yang terletak di pinggiran kota, misalnya
di bagian selatan Kabupaten Pandeglang laksana pesta rakyat yang menyuguhkan
penampilan modern hingga tradisional yang menarik penuh kreativitas dari
seluruh peserta didik. Gedung, halaman dan area parkir biasanya penuh sesak dan
melebihi kapasitas jumlah peserta didik pada sekolah tersebut, karena yang
hadir tidak haya orang tua melainkan saudara, kerabat, bahkan orang yang
anaknya tidak bersekolahpun akan hadir di acara tersebut hanya sekedar hadir
dan menyaksikan kemeriahan acara yang digelar komite sekolah.
Fakta lainnya adalah
“saweran”, yaitu sebuah prilaku yang
ditunjukkan para orang tua/wali dengan melempar atau memberi lembaran uang
logam maupun kertas atau barang berupa permen dan lain-lain sebagai ungkapan rasa
bangga dengan apa yang diperoleh dan atau ditampilkan oleh anak-anak sebagai
sebuah prestasi dan kretivitas. Di salah satu sekolah, seorang wisudawan/ti
bisa diantar hingga belasan orang sambil memberikan amplop atau saweran,
sehingga jumlah uang hasil saweran bisa mencapai belasan juta rupiah. Jumlah
uang selanjutnya akan menjadi hak panitia dan akan dibagi secara merata atau
untuk kepentingan sekolah lainnya sesuai dengan kesepakatan. Pada sekolah
tertentu, uang hasil saweran yang terkumpul bisa
berjumlah belasan juta rupiah, jumlah yang sulit diperoleh sekolah dari
sumbangan orang tua secara resmi.
Inilah salah satu yang
membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah,
melainkan seluruh warga masyarakat yang di dalamnya adalah orang tua peserta
didik. Kehadiran Komite Sekolah dirasakan sangat bermanfaat tidak hanya sebagai
perwakilan orang tua/wali, akan tetapi sebagai mitra sekolah dalam mewujudkan
pengelolaan dan penyelenggaran sekolah yang bermutu, karena memang Komite
Sekolah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orangtua/wali peserta didik,
komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan, yang salah
satu fungsinya adalah melakukan penggalangan dana dan sumber daya pendidikan
lainnya dari masyarakat, baik perorangan, organisasi, dunia usaha, dunia
industri, maupun pemangku kepentingan lainnya melalui upaya kreatif dan
inovatif. (Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016).
Ajang Kreativitas dan Promosi Sekolah
Acara perpisahan dan
kenaikan kelas merupakan sebuah momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh peserta
didik, terutama bagi mereka yang akan meninggalkan sekolah/kampus tercinta. Hal
ini sangat beralasan mengingat sekolah sudah menjadi rumah kedua bagi mereka,
tidak hanya sebagai tempat menuntut ilmu akan tetapi sebagai tempat pembentukan
sikap dan karakter mereka yang didesain agar mampu menghadapi tatanan dan
kompetisi masa depan yang kian menantang.
Untuk itulah
kegiatan perpisahan dan kenaikan kelas biasanya didesain semenarik dan semeriah
mungkin oleh panitia penyelenggara agar seluruh acara memberi kesan positif
bagi hadirin terutama siswa siswi yang diwisuda tak terkecuali orang tua. Seluruh
isi acara yang disajikan sedikitnya akan menggambarkan prestasi dan kreativitas
warga seolah baik dari aspek akademik maupun non akademik. Sehingga ini pulalah
yang akan menarik para orang tua calon peserta didik generasi berikutnya.
Semoga acara perpisahan dan kenaikan kelas yang selama ini sering digelar, memberikan banyak manfaat terutama dalam membangun budaya mutu pada setiap jenjang pendidikan. Oleh karena itu, hendaknya acara yang disajikan senantiasa mengedepankan aspek pedagogis, mengandung nilai, serta keterampilan bagi anak dalam menghadapi tatanan abad 21, yaitu karakter, literasi dan kompetensi. Karena ketiga keterampilan tersebut menjadi pilar dan diyakini efektif dalam mempersiapkan generasi masa depan yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment