Mari Berbagi...dan Memberi....

2020-05-01

PENTINGNYA GERAK DALAM KEHIDUPAN

| 2020-05-01

Manfaat Gerak

Gerak merupakan salah satu ciri mahluk hidup. Gerak dilakukan oleh semua mahluk hidup dalam rangka mempertahankan dan memenuhi kebutuhan hidupnya, yang diawali dengan gerak sederhana hingga gerak yang komplek, dan ini dilakukan selama individu  tersebut hidup. (Yani, 2015). Jika sesorang tidak bergerak, bisa diasumsikan bahwa kehidupan orang  tersebut segera berakhir.
Jika kita amati kehiduan sekelompok binatang, sebut saja misalnya sekelompok kawanan harimau. Sang induk secara naluriah mangajari anaknya untuk mampu bertahan hidup di alam liar melalui bagaimana cara memburu mangsa. Untuk melatih kemampuan berburu, sang induk senantiasa melakukan gerakan-gerakan menggigit, mencakar, dan mencengkram buruannya. Biasanya dilakukan sambil bermain baik dengan induk ataupun dengan saudara kembarnya atau dengan anggota kawanan yang lainnya. Binatang saja secara naluriah sangat memperhatikan kemampuan gerak mereka. Bagaimana dengan manusia?
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang paling sempurna jika dibandingkan dengan mahluk ciptaan-Nya yang lain, terutama dengan kelebihan akalnya. Sebagai mahluk yang paling sempurna, rasanya sangat tidak beralasan jika manusia hidup senantiasa hanya sebatas “hidup”, artinya kehidupannya benar-benar tidak membawa kebaikan bagi dirinya apalagi terhadap orang lain, pada hal sebaik-baiknya manusia adalah yang paling membawa manfaat bagi dirinya dan orang lain.
Manusia yang hanya pasrah (tidak berupaya atau tidak bergerak) dengan apa yang diperolehnya tentu akan mengalami kesulitan hidup (tidak sejahtera) baik di dunia terlebih lagi di akherat kelak. Oleh karena itu, sebagai bentuk rasa syukur terhadap Allah SWT yang telah memberikan segala karunia yang dengan jelas dilebihkan dari mahluk ciptaan-Nya yang lain, maka manusia hendaknya memanfaatkan apa yang telah diterima tersebut dan menjadikan sebagai sarana atau media untuk ibadah.
Sebagai mahluk yang berakal, setiap gerak hendaknya dijadikan sebagai refresentasi dan sarana pembuktian kecintaan terhadap Sang Khalik. Dalam prakteknya, bentuk pengabdian manusia ada yang membutuhkan fisik yang kuat, ada pula yang tidak perlu. Namun secara umum Allah sangat mencintai hamba-Nya yang kuat.
Untuk mewujudkan fisik kuat yang didambakan oleh seorang hamba yang beriman, salah satunya dapat diwujudkan melalui latihan fisik atau melalui aktivitas fisik yang terprogram, terstruktur, progresif dan kontinyu.
Olahraga identik dengan aktivitas fisik atau jasmani. Perwujudan latihan gerak jasmani di masyarakat dapat dilakukan melalui aktivitas olahraga masyarakat, klub olahraga, sanggar olahraga, olahraga rekreasi dan lain-lain. Sedangkan di sekolah pembiasaan pola hidup sehat dan aktif dilakukan melalui mata pelajaran pendidikan jasmani.
Pengalaman kebiasaan hidup aktif tidak dengan sendirinya menjelma. Kebiasaan setelah dewasa dan usia lanjut banyak dibentuk oleh kebiasaan saat muda. Oleh karena itu pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta pembiasaan dan pembinaan pola hidup sehat dan aktif harus dibina sejak dini. (Lutan, 2002).
  Dalam sebuah pepatah, “mencegah lebih baik dari mengobati”, atau preventif lebih baik dari kuratif. Sepintas pepatah tersebut tidak banyak berarti. Akan tetapi apabila diperhtikan, lima buah untaian kata tersebut kita telaah secara seksama, maknanya sangat luarbiasa. Berapa rupiah atau bahkan berapa dolar yang harus kita keluarkan jika upaya pencegahan tidak dilakukan secara dini. Mengobati merupakan alternatif terakhir untuk mengembalikan suatu kondisi menjadi kembali normal atau mendekati normal.
Upaya pencegahan yang paling efektif, mudah, dan murah, serta dapat dilakukan di mana saja adalah melalui aktivitas fisik atau jasmani atau melalui olahraga yang terencana, terukur, dan kontinyu.
Aktivitas olahraga yang dilkaukan secara rutin dapat meningkatkan kualitas fisik. Peningkatan kualitas fisik ini akan berdampak terhadap peningkatan aspek lainnya, misalnya meningkatnya daya tahan fisik terhadap penyakit, meningkatkan prestasi kerja, menghindari obesitas, membuat penampilan lebih percaya diri, bahkan bagi orang dewasa olahraga dapat meningkatkan kualitas jalinan kasih suami isteri sehingga terjalin lebih dekat dan penuh kehangatan. Semua itu adalah dampak dari meningkatnya kualitas fisik atau kebugaran jasmani (physical fitness).
Bagi orang yang belum merasakan nikmatnya manfaat aktivitas fisik, olahraga dianggap sebagai sesuatu yang sulit untuk dilakukan, bahkan cukup memberatkan dan dianggap mengganggua aktivitas rutin mereka. Padahal jika gerak atau aktivitas fisik hanya untuk meningkatkan kebugaran jasmani (physical fitness) semata cukup mudah, karena tinggal memilih aktivitas fisik (olahraga) yang mana yang akan dilakukan. Aktivitas fisik (olaharag) banyak ragamnya, jika hanya sekedar untuk menjaga atau meningkatkan kebugaran dapat memilih jenis aktivitas yang lebih memungkin untuk dilakukan. Misalnya saja olahraga jalan, lari, dan lain sebagainya. Bahkan berkat kemajuan teknologi, banyak peralatan olahraga yang bisa dibawa kemana-mana.
Orang yang yang telah menganggap dan menjadikan olahraga sebagai sebuah kebutuhan, mereka tidak ragu untuk mengeluarkan banyak rupiah hanya untuk memperoleh atau merasakan nikmatnya berolahraga. Karena mereka menyadari benar manfaat dari aktivitas olahraga yang mereka lakukan dalam mendukung terhadap aktivitas sehari hari dalam bekerja, memenuhi kebutuhan hidup, terutama dalam melaksanakan pengabdian kepada Tuhan.
Di negara-negara maju, kemajuan olahraga sangat membantu dalam membangun sebuah negara bahkan dijadikan salah satu indikator kemajuan sebuah negara. Sehingga keberhasilan olahraga menjadi salah satu tolakukur keberhasilan pembangunan. Dalam beberapa dekade belakangan ini, olahraga telah menjadi fenomena yang tidak hanya menjadi pusat perhatian dari insan dan pencinta, serta pelaku olahraga, tetapi juga bagi mereka yang peduli terhadap pembangunan manusia secara umum. Karena olahraga sangat berarti dalam memberikan sumbangan bagi pembangunan kualitas sumber daya manusia.
Gerakan Olympism
Demikian dahsyatnya manfaat aktivitas jasmani (olahraga), bahkan sebesar organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pernah menggelar konferensi Internasional tentang olahraga dan pembangunan (sport and depelovment) yang digelar pada  bulan Februari 2003 di Swiss, yang intinya membahasa tentang kontribusi olahraga terhadap pembangunan ekonomi, politik, sosial dan kesehatan yang dikenal dengan Deklarasi Maggligen atau “The Maggligen Declaration”. Deklarasai ini menghasilkan keputusan sebagai berikut:
1.    Sport and physical activity improve people’s physical and mental health at a law cost, and are essential for development.
2.    Making physical education and sport a part of the schooling system helps young people perform better, and improves their quality of life.
3.    Play and recreation can help to heal emotion scar, and overcome traumas for people in situation of conflict, crisis or social tension.
4.    Local sport is the ideal place for bringing people from all walks of life together, and helps to built societies.
5.    Sport can help to overcome barriers of race, religion, gender, disability, and social background.
6.    Sport is effective when practiced free of drugs or doping, in a fair way, with respect, and including everyone.
7.    By commiting to ethical practices, the sport good industry adds value to its products, and helps to built society in a positive way.
8.    Partnership between the sport world, media, and development workes will boost understanding of the contribution sport can make to sustainable development.
Deklarasi Magglingen di atas memiliki makna sangat dalam, karena aktivitas fisik dan olahraga tidak hanya mampu meningkatkan kesehatan fisik dan mental yang menjadi esensi pembangunan. Lebih dari itu, olahraga juga dapat meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik, menghilangkan gangguan mental, terutama pada daerah yang dilanda konflik, krisis atau ketegangan sosial. Bahkan aktivitas yang berbasis olahraga lokal merupakan sarana yang ideal untuk membangun komunitas yang baik agar dapat hidup bersama secara damai.
Olahraga juga dapat membantu mengatasi berbagai hambatan yang terkait dengan ras, agama, gender, kelainan fisik, dan perbedaan latar belakang sosial. Olahraga membantu dalam menghindari dari kebiasaan minum minuman beralkohol, doping, sehingga hidup lebih baik dan lebih toleran terhadap semua orang..
Melalui semangt dan nilai-nilai yang terkadung dalam olahraga dapat dijadikan sebagai sara untuk mempersatukan bangsa-bangsa di dunia. Hal ini sejalan dengan semangat Olympic Games yang dicetuskan oleh Piere de Coubertin.
Sebagai mana yang telah dipaparkan di atas, sangat jelas bahwa dampak yang ditimbulkan dari aktifitas fisik (gerak) sangat membantu dalam tatanan kehidupan baik secara individu maupun secara menyeluruh sebagai anggota dan bagian dari kehidupan sosial masyarakat dunia. Artinya, penurunan aktivitas fisik (gerak) yang terjadi secara masif terstruktur dan menyeluruh dikhawatirkan akan menyebabkan degredasi tatanan kehidupan dunia, antara lain: (1) menurunnya kualitas fisik yang akan berdampak pada menurunnya prestasi kerja, menurunnya daya tahan atau kekebalan tubuh terhadap penyakit. Jika ini terjadi tentu secara perlahan akan mengikis juga tatanan kehidupan lainnya, seperti menurunnya kehidupan sosial ekonomi, degredasi moral, dan kemiskinan yang disebabkan karena kurangnya gairah kerja (prestasi kerja); (2) terjadi degredasi moral yang akan mengakibatkan terganggunya pembangunan kualitas sumber daya manusia, karena internalisasi dari nilai-nilai olahraga sebagai refresentasi dari gerakan olympism akan sedikit demi sedikit terkikis yang akan menimbulkan sikap tidak terpuji bagi generasi muda, antara lain misalnya kebiasaan minum minuman beralkohol, dan penggunaan zat lainnya seperti doping dan narkotika, kekerasan dan lain-lain. (3) menururunnya sikap toleransi terhadap keanekaragaman agama, suku, bahasa, budaya, dan lain-lain.
Oleh karena itulah, sangat penting bagi semua orang untuk tetap selalu konsisten terhadap prilaku hidup sehat dan aktif melalui aktivitas fisik yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup dalam rangka mewujudkan ketaatan sebagai sarana ibadah sebagai mahluk yang memiliki kesempurnaan ilmu dan akal yang telah dianugrahkan oleh Allah kepada seluruh umat di dunia.

Related Posts

No comments:

Post a Comment