Sering kali guru tidak memperhatikan peserta didiknya dalam mendidik dan mengajar, pada hal saat pelaksanaan proses pembelajaran itulah peserta didik akan banyak belajar berbagai hal, tidak hanya materi pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu memperhatikan jalannya pembelajaran.
Interaktif
Pelaksanaan
pembelajaran dalam suasana belajar yang interaktif dirancang untuk
memfasilitasi interaksi yang sistematis dan produktif antara Pendidik dengan
Peserta Didik, sesama Peserta Didik, dan antara Peserta Didik dengan materi
belajar.
Pelaksanaan
pembelajaran dalam suasana belajar yang interaktif paling sedikit dilakukan
dengan cara:
a. berinteraksi
secara dialogis antara Pendidik dengan Peserta Didik, serta sesama Peserta
Didik;
b. berinteraksi
secara aktif dengan lingkungan belajar; dan
c. berkolaborasi
untuk menumbuhkan jiwa gotong royong.
Dalam
melaksanakan pembelajaran Pendidik
berperan sebagai fasilitator proses pembelajaran dan tidak menjadi satu[1]satunya
sumber pembelajaran.
Inspiratif
Pelaksanaan
pembelajaran dalam suasana belajar yang inspiratif dirancang untuk memberi
keteladanan dan menjadi sumber inspirasi positif bagi Peserta Didik.
Pelaksanaan
pembelajaran dalam suasana belajar yang inspiratif paling sedikit dilakukan
dengan cara:
a.
menciptakan suasana belajar yang dapat
memantik ide, mendorong daya imajinasi, dan mengeksplorasi hal baru; dan
b. memfasilitasi
Peserta Didik dengan berbagai sumber belajar untuk memperkaya wawasan dan
pengalaman belajar.
Menyenangkan
Pelaksanaan
pembelajaran dalam suasana belajar yang menyenangkan dirancang agar Peserta
Didik mengalami proses belajar sebagai pengalaman yang menimbulkan emosi
positif.
Pelaksanaan
pembelajaran dalam suasana belajar yang menyenangkan paling sedikit dilakukan
dengan cara:
a.
menciptakan suasana belajar yang
gembira, menarik, aman, dan bebas dari perundungan;
b. menggunakan
berbagai variasi metode dengan mempertimbangkan aspirasi dari Peserta Didik,
serta tidak terbatas hanya di dalam kelas; dan
c.
mengakomodasi keberagaman gender,
budaya, bahasa daerah setempat, agama atau kepercayaan, karakteristik, dan
kebutuhan setiap Peserta Didik
Menantang
Pelaksanaan
pembelajaran dalam suasana belajar yang menantang huruf d dirancang untuk
mendorong Peserta Didik terus meningkatkan kompetensinya melalui tugas dan
aktivitas dengan tingkat kesulitan yang tepat.
Pelaksanaan
pembelajaran dalam suasana belajar yang menantang paling sedikit dilakukan
dengan cara:
a.
menggunakan materi dan kegiatan
belajar sesuai dengan kemampuan dan tahapan perkembangan Peserta Didik; dan
b. memfasilitasi
Peserta Didik untuk percaya potensi yang dimilikinya dapat ditingkatkan.
Memotivasi
Pelaksanaan
pembelajaran dalam suasana belajar yang memotivasi Peserta Didik untuk
berpartisipasi aktif paling sedikit dilakukan dengan cara:
a.
membangun suasana belajar yang
memberikan kesempatan kepada Peserta Didik untuk berani mengemukakan pendapat
dan bereksperimen; dan
b. melibatkan
Peserta Didik dalam menyusun rencana belajar, menetapkan target individu
dan/atau kelompok, dan turut memonitor pencapaian hasil belajar.
Memberikan ruang kepada peserta didik
Pelaksanaan
pembelajaran dalam suasana belajar yang memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik, serta psikologis Peserta Didik paling sedikit dilakukan dengan cara:
a.
memberi kesempatan bagi Peserta Didik
untuk mengembangkan dan mengomunikasikan gagasan baru;
b. membiasakan
Peserta Didik untuk mampu mengatur dirinya dalam proses belajar;
c.
menciptakan suasana pembelajaran yang
memberikan kesempatan bagi Peserta Didik untuk mengaktualisasikan diri; dan
d. mengapresiasi
bakat, minat, dan kemampuan yang dimiliki oleh Peserta Didik.
Bagai mana guru memberikan
Keteladanan, Pendampingan, dan Fasilitasi dalam Pelaksanaan Pembelajaran?
Standar Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah diatur
dalam Peraturan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022.
No comments:
Post a Comment